Disnaker Batang Gelar Pelatihan Kewirausahaan

Batang - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Batang menggelar pelatihan kewirausahaan untuk para alumni yang sudah lulus pelatihan berbasis kompetensi dasar dan telah membangun usaha sendiri. Pada tahun ini pelatihan kewirausahaan yang dibuka adalah bidang menjahit.

“Pelatihan kewirausahaan diadakan oleh Dinas Ketenagakerjaan dalam upaya peningkatan usaha mandiri yang dilakukan oleh alumni lulusan pelatihan berbasis kompetensi dasar, agar ilmu yang sudah dapat dikembangkan kembali untuk memperkerjakan orang lain,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan Suprapto saat ditemui di Kantor Disnaker Kabupaten Batang, Kamis (2/9).

"Jadi sekarang pelatihan yang sedang berlangsung bertujuan agar para alumni pelatihan berbasis kompetensi dasar yang khusus membuka usaha sendiri dapat mengembangkan skill kewirausahaannya seperti cara pemasaran dan ketrampilan administratif," sambungnya.

Sehingga, lanjut dia, para alumni ini dapat memperluas jaringan usaha yang tadinya mungkin hanya di kampong, kini bisa merambah luar kota menjadikan untuk menyerap tenaga kerja juga.

“Tidak hanya dilatih tentang skill usaha saja, Disnaker akan memberikan bantuan berupa alat pendukung usaha sesuai bidangnya misalkan bidang menjahit mungkin kita akan memberi mesin dinamo jahitnya agar tidak manual. Meskipun dana terbatas tetap akan mendapatkan fasilitas,” jelasnya.

Nantinya, dikatakan Suprapto, pelatihan ini berhasil harus ada hasil dari usaha menjahit yang sudah memperkerjakan orang lain, jika belum berhasil Disnaker terus melakukan pendampingan asal ada kemauan berusaha dari peserta pelatihannya.

Seorang peserta pelatihan kewirausahaan, Hadi dari Pecalungan mengatakan, profesi dirinya adalah seorang penjahit. Ia dari awal ingin mengikuti pelatihan kewirausahaan ini agar menambah ilmu kewirausahaan serta wawasan terkait usaha dapat bisa mengembangkan model-model baju yang saya produksi di rumah.

“Kendala usaha saya membuka usaha menjahit di desa itu model yang saya produksi tidak ada variasinya jadi terus terang masih kurang tentang ilmu kewirausahaan, karena itu saya mengikuti pelatihan ini agar mendapatkan skill berwirausaha dan beserta ilmu pemasarannya,” ungkapnya.

"Jujur usaha menjahit saya yang mengorder hanya tetangga atau orang yang berada di desa saja, belum sampai keluar daerah. Saya juga belum mengerti cara mempromosikan model jahitan di sosial media," ujarnya.

Ia berharap setelah pelatihan ini dapat melakukannya agar usaha menjadi semakin berkembang.