Wali Kota Palembang: Genangan Akibat Restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro

Palembang -  Hujan deras yang terjadi terjadi beberapa waktu lalu sempat membuat genangan di beberapa titik Kota Palembang, Sumatera Selatan. Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, genangan ini disebabkan aktivitas restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro.

"Memang terjadi genangan di beberapa titik, ini disebabkan adanya aktivitas restorasi di Sungai Sekanak-Lambidaro," ujar Harnojoyo di Palembang, Kamis (2/9).

Selain itu,  tambah Harnojouo, semenjak pandemi COVID-19, aktivitas gotong royong terhenti.

"Ini juga yang menjadi penyebab tidak lancarnya saluran air atau anak sungai, karena yang pasti dipenuhi oleh sampah. Mudah-mudahan jika kondisi sudah kondusif, kegiatan gotong royong akan dilanjutkan kembali, selain membersihkan gorong-gorong juga menjadikan sungai bersih," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas PUPR Kota Palembang Ahmad Bastari Yusak mengatakan, saat hujan deras kemarin jajarannya langsung turun tangga memantau titik-titik genangan air dan langsung melakukan tindakan langsung.

"Kemarin kita juga langsung turun dan langsung kita atasi. Memang berdasarkan laporan kemarin titik genangan ini cukup banyak," tegas dia.

Padahal, kata dia, saat ini ada pengerjaan fisik untuk normalisasi Sungai Tengah dilakukan disaat hujan deras yang melanda Kota Palembang.

"Inilah berdampak pada laju aliran air yang lambat karena masih ada pengerjaan konstruksi baik penguatan dinding, pengerukan dan lainnya yang ada di Sungai Bendung dan Sungai Sekanak . Dari pengerjaan di dua Sungai ini membuat aliran air terhambat," tegas dia.

Akan tetapi, tambah dia,  sejauh ini lama genangan air tak seperti dulu, dan semuanya surut di bawah enam jam.

"Sekarang di bawah enam jam saja. Untuk di daerah KM 9 sudah tidak lagi tergenang namun masih harus menyelesaikan pembuatan kolam retensi agar air dari kawasan Kebun Bunga dan bandara bisa diatasi," tegasnya.

Untuk mengatasi keadaan darurat ini, kata Bastari, pihaknya juga menyiapkan tiga pompa mobile atau portabel yang diletakkan di jalan-jalan utama, seperti di Jalan Ahmad Yani, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Kapten A Rivai, Jalan Veteran, Jalan RE Martadinata.

"Ada tiga pompa portabel dengan kapasitas 10 sampai 20 liter per detik dan tim satgas untuk percepatan penanganan yang siaga selalu agar ketika terjadi genangan bisa segera diatasi," tegas dia.

Lanjut dia, untuk total kesiapan sarana prasarana untuk penanganan genangan air, terdiri dari 8 stasiun pompa dan kolam retensi yang sudah dilakukan pengerukan.

"Sebenarnya masalah genangan ini juga bisa diatasi kalau kita memiliki kolam retensi yang ideal. Namun saat ini kita masih memiliki 46 yang sudah ada tapi memang belum ideal kita butuh 77 agar masalah genangan ini bisa optimal," katanya.

Oleh karena itu, tambah dia, tahun ini Pemkot Palembang berencana akan menambah kembali kolam retensi yang lokasinya di Keramasan dekat rencana pembangunan Kantor Gubernur seluas 10 Hektar.

"Ini kolam retensi yang cukup besar yang akan menjadi solusi baru untuk mengatasi genangan air saat hujan deras," pungkasnya.