Wali Kota Madiun Tinjau Program Kerja Sambil 'Gowes'

Madiun – Berbagai program di Kota Madiun on progres. Baik program pusat maupun program pemerintah daerah. Wali Kota Madiun Maidi meninjau langsung sejumlah program kerja tersebut sambil 'gowes' atau bersepeda, Jumat (3/9).

‘’Semua program jalan ya. Hari ini, kita cek program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), vaksinasi door to door, launching antigen gratis, hingga peninjauan pembangunan lanjutan Lapak UMKM,’’ kata Maidi.

Artinya, giat gowes yang rutin dilakukan Maidi itu semakin ditingkatkan. Ia biasanya melakukan gowes sembari meninjau proyek pembangunan sekaligus bagi-bagi sembako dan masker. Kali ini berbeda. Kegiatan sekaligus meninjau langsung program kegiatan yang saat ini tengah berjalan. Seperti program RTLH di enam titik. Setidaknya, ada 133 titik RTLH tahun ini. Disamping itu juga ada jambanisasi sebanyak 67 titik.

Maidi menyebut program RTLH kali ini tidak hanya sekedar perbaikan rumah. Namun, juga pembangunan sarana usaha sederhana.

‘’Jangan hanya rumahnya yang baik. Tetapi kesejahteraan pemilik rumah ini juga harus baik. Makanya, juga kita tambah tempat usaha di rumah tersebut,’’ jelasnya.

Sedang untuk penanganan COVID-19, Maidi menyebut vaksinasi dan tracing melalui swab antigen semakin massif dilakukan. Pemerintah Kota Madiun sudah bekerja sama dengan laboratoriun swasta untuk melakukan antigen gratis. Targetnya, 1.200 warga setiap harinya. Hal itu, penting untuk segera menemukan masyarakat yang terpapar agar tidak menulari yang lain.

‘’Semakin cepat ditemukan, semakin cepat pula kita lakukan perawatan. Artinya, tidak keburu menularkan ke yang lain,’’ ungkapnya.

Begitu juga dengan vaksinasi. Orang nomor satu di Kota Pendekar itu menargetkan 2 ribu vaksinasi dalam sehari. Karenanya, vaksinasi juga dilakukan secara door to door. Terutama untuk masyarakat kelompok lansia ngebrok, disabilitas, hingga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Petugas juga melakukan vaksinasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

‘’Semakin banyak yang divaksinasi semakin cepat pula terbentuk kekebalan komunal. Sementara itu, antigen kita massifkan agar yang terpapar segera ditemukan,’’ pungkasnya.