Menko Perekonomian: Penyaluran KUR UMKM Terus Tumbuh

Kota Pekalongan - Pandemi COVID-19 membuat perekonomian masyarakat mengalami penurunan, terlebih para pelaku usaha kecil menengah banyak yang terhenti usahanya. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak perekonomian,salah satunya dengan menyediakan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, meski di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini untuk penyalurahan KUR secara nasional terus tumbuh. Dimana, sebelumnya, pemerintah hanya menyalurkan KUR sebanyak Rp253 triliun, sementara untuk tahun ini pemerintah menggelontorkan senilai Rp285 triliun untuk membantu para UMKM dalam meningkatkan usahanya.

"Tercatat bahwa kredit di sektor UMKM terus tumbuh, platform KUR yang semula Rp253 triliun dan sekarang naik menjadi Rp285 triliun secara nasional,termasuk di Pekalongan ini usaha menengah kecilnya banyak yang mengambil KUR," ungkap Airlangga saat mengunjungi Kota Pekalongan dalam kegiatan Optimalisasi Penyaluran KUR dalam Meningkatkan Kesejahteraan dan Pemulihan Ekonomi di Gedung Djunaid Pekalongan, Kamis (16/9).

Ia mengatakan, sementara untuk bunga KUR yang dibebankan oleh peminjam hanya 3% hingga Desember 2021, karena ada subsidi dari pemerintah.

"Tadi kami sudah berbicara dengan Pak Wali Kota untuk diingatkan, bahwa masyarakat yang mengambil kredit KUR untuk bunganya hanya 3 persen,"imbuhnya.

Pihaknya menambahkan, upaya pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi dan memulihkan sektor UMKM yaitu dengan menyalurkan KUR yang didorong oleh sejumlah sektor bank dan koperasi. Lebih lanjut, Airlangga menyebutkan, kasus COVID-19 dengan perekonomian masyarakat ibarat dua siklus yang berbeda.

"Pertumbuhan ekonomi dengan kasus COVID-19 seperti dua siklus. Jadi kalau COVID-19 turun ekonominya baik,ekonominya turun COVID-nya naik. Kita lihat di kuartal keduapertumbuhan ekonomi kita 7.07 saat kasus aktif dibawah 100 ribu. Kemudian, pada saat awal Juli saat kasus diatas 50 ribu ekonomi kita pasti turun walaupun tetap kita jaga,"tutur Airlangga.

Tetapi dengan kasus COVID-19 saat ini yang turun di bawah 100 ribu, Airlangga berharap pertumbuhan ekonomi bisa terus naik dan di akhir tahun 2021 nanti 3.7 - 4,5 persen akan tercapai.

"Pertumbuhan ekspor kita tertinggi dalam 16 bulan terakhir. Ini bukti bahwa ekonomi global sudah menggeliat dan Alhamdulillah neraca perdagangan kita terus ke arah positif," imbuh Airlangga.

Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid menyampaikan bahwa Pemkot setempat mengapresiasi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang sudah berkenan mengunjungi Kota Pekalongan untuk memotivasi para pelaku UMKM untuk bangkit dalam menghadapi pandemi COVID-19.

"Alhamdulillah penanganan COVID-19 berjalan lancar dan positif. Pada hari ini BOR di Rumah Sakit Bendan sudah kosong. Sekarang saatnya bergerak bersama dari sektor kesehatan sudah kondusif, sekarang memulihkan ekonomi. Kita terus fokus untuk kembali menggeliatkan ekonomi masyarakat, dan Alhamdulillah penyaluran KUR di Kota Pekalongan merupakan salah satu yang termasuk besar. Ini menunjukkan geliat UMKM tetap semangat bangkit. Dengan semangat ini kita terus meningkatkan perekonomian," papar Aaf, sapaan akrabnya.

Aaf juga mengucapkan terimakasih atas dukungan dan perhatian Menteri Airlangga kepada pondok pesantren di Kota Pekalongan.

"Semoga atas kehadiran,perhatian,dan bantuan Bapak Menteri ini bisa memberikan semangat kepada ponpes-ponpes di Kota Pekalongan untuk lebih berkreasi, meningkat mutu dan kualitasnya ke depan," pungkasnya.

Dalam kunjungannya, Menteri Airlangga juga meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi dan stand stand UMKM binaan sejumlah bank dan koperasi di Kota Pekalongan, serta menyalurkan bantuan usaha kepada ponpes dalam membentuk toko usaha modern (U-Mart).