Wali Kota Pekalongan Minta Guru Beri Contoh Penerapan Protokol Kesehatan

Kota Pekalongan - Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengingatkan kepada para tenaga pendidik untuk tetap disiplin dan menjadi contoh penerapan protokol kesehatan ketat kepada para peserta didik.

Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan tersebut, mengungkapkan bahwaz belajar dari kasus-kasus penularan COVID-19 di lingkungan sekolah yang menyebabkan PTM harus dihentikan sementara di berbagai daerah di Jawa Tengah, para guru sebagai tenaga pendidik wajib memberikan pengawasan dan contoh kepada siswa-siswinya agar tidak ada klaster di sekolah.

“Hampir dua tahun sekolah tidak menggelar tatap muka,sekarang Alhamdulillah Kota Pekalongan sudah melakukan PTM terbatas meskipun dalam taraf uji coba. Tapi,pesan kami harus tetap hati-hati. Jangan sampai ada klaster sekolah seperti yang terjadi di Purbalingga,Jepara,Blora dan daerah lainnya. Pesan kami kepada bapak ibu guru semuanya saat mengajar harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan sungguh-sungguh),” tegas Aaf saat memberikan pengarahan di hadapan para guru dan PNS yang tergabung dalam KORPRI dan PGRI Kota Pekalongan,bertempat di SMP Negeri 14 Kota Pekalongan,Selasa (22/9).

Menurutnya, meski saat ini kasus COVID-19 di Kota Pekalongan sudah mulai kondusif dan mengalami penurunan, hal ini tidak membuat masyarakat khususnya para pendidik terlena abai dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pasalnya, kasus COVID-19 saat ini belum usai, dan masih ada beberapa pasien yang dirawat di ruang IGD. Pihaknya bersama Tim Satgas COVID-19 Kota Pekalongan juga terus melakukan tracing di beberapa titik lokasi untuk menekan penularan.

“Walaupun kasus COVID-19 di Kota Pekalongan kondisinya sudah kondusif menurunnya, tetapi COVID-19 ini belum hilang 100 persen, masih ada sekitar 4 pasien yang di ruang IGD tetapi bukan di ruang isolasi dengan bergejala ringan, dan kemarin kami sudah lakukan tracing pun baik di Lapangan Mataram, Alun-Alun Kota Pekalongan,dan sebagainya,masyarakat Kota Pekalongan sehat-sehat semua dan hasilnya non reaktif dari tracing tersebut. Tetapi, ini jangan membuat kita semua sampai terlena dengan penurunan kasus COVID-19,” tutur Aaf.

Lebih lanjut, kata Aaf, dengan mulainya kegiatan-kegiatan di tengah masyarakat,seluruh masyarakat diminta harus tetap waspada,termasuk dalam penyelenggaraan PTM terbatas ini. Seperti diketahui, Gubernur Jawa Tengah di akun media sosialnya sempat sidak pelaksanaan PTM di sekolahan di salah satu sekolah di Jawa Tengah,masih menemukan ketidakdisiplinan guru menerapkan protokol kesehatan saat mengajar seperti tidak mengenakan masker.

“Walaupun di kantor tetapi tidak menggunakan masker yang menjadikannya sempat marah. Harapannya ini betul-betul para pengajar di Kota Pekalongan,arena sudah 100 persen PTM di tingkat SMP,ini harus dilakukan super ketat penerapan protokol kesehatannya. Kondisi COVID-19 di Kota Pekalongan sudah kondusif dan sudah zona kuning (level 2), tinggal akan dilakukan percepatan vaksinasi. Aturan dari pusat minimal 50 persen vaksinasi harus tercapai di bulan ini. Sementara Kota Pekalongan cakupan vaksinnya masih sekitar 42 persen dan masih termasuk yang terendah dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah,” tandasnya.