Wabup Sumbawa Barat Harap Administrasi Warga Penerima BLT Tidak Dipersulit

Sumbawa Barat - Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin mengatakan, wabah virus corona (COVID-19) telah mengakibatkan munculnya banyak warga miskin baru.

Wabup mengatakan, berdasarkan data formal dan informal, terdapat sebanyak 6.659 kepala keluarga (KK) yang belum tercover oleh bantuan pemerintah di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Fud Syaifuddin, dalam video conference bersama Menteri Sosial Juliari P Batubara dan sejumlah kepala daerah NTB dan NTT di Posko Penanganan dan Pencegahan COVID-19, Taliwang, Kamis (16/4), berharap dalam realisasi bantuan langsung tunai (BLT), pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial memberikan keringanan administrasi kepada warga miskin penerima BLT.

"Kami berharap administrasi warga yang dapat bantuan langsung tunai tidak dipersulit," harapnya.

Menurut Fud, masyarakat membutuhkan segera bantuan taktis dan strategis, harapannya ini dapat segera direalisasikan di tengah dampak wabah COVID-19.

"Semoga dapat terealisasi dengan cepat demi menjaga dinamisnya masyarakat," ujarnya.

Seperti diketahui, dalam waktu dekat pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial akan memberikan bantuan langsung tunai kepada warga miskin terdampak COVID-19 di Indonesia sebesar Rp600 ribu per kepala keluarga selama tiga bulan ke depan.

Kepal Dinas Sosial KSB Syaifuddin menjelaskan, ada tiga poin yang digunakan untuk menentukan siapa saja yang dapat menerima BLT tersebut, yaitu berdasarkan Basis Data Terpadu atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sesuai dengan kondisi di lapangan atau warga terdampak yang walaupun tidak ada dalam DTKS, dan terakhir tidak duplikasi atau dobel.

"Jika sudah dapat bantuan dari daerah dan provinsi, maka tidak lagi menerima bantuan dari pusat," katanya.