Bupati Kubu Raya Ajak Pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah ‘Kepong Bakol’ Bahagiakan Masyarakat

Kubu Raya - Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Muda Mahendrawan mengajak semua pengurus yang tergabung dalam Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) untuk bersama-sama ‘kepong bakol’ mengejar kebahagiaan masyarakat di daerah setempat.

“Makanya bahagia itu harus dilakukan dengan cerdas dan situlah Kubu Raya dengan visi bahagia ini ingin semua yang punya i’tikad baik, niat baik, ikhtiar dalam mengejar bahagia itu tidak akan kita biarkan dan tidak akan kita sia-siakan," kata Bupati Muda Mahendrawan di dampingi Ketua TP PKK Rosalina Muda usai menghadiri pelantikan PDPM Kubu Raya dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Sungai Ambawang dan Sungai Kakap di ruang Praja Utama aula kantor bupati, Minggu (3/10) pagi.

Bupati menilai, hadirnya PDPM dan PDA di Kubu Raya ini tentunya memiliki i’tikad baik membantu pemerintah daerah untuk bersama-sama menancapkan impian, menancapkan visi, langkah-langkah supaya semakin mengencangkan dan melibatkan semuanya agar bisa memberikan yang terbaik masyarakat Kubu Raya khususnya dan Kalimantan Barat pada umumnya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang punya i’tikad baik dan ikhtiar untuk kita bersama-sama menancapkan impian dan visi Kubu Raya bahagia. Agenda pelantikan ini, kita tidak utamakan ceremonialnya, tapi subtansinya ialah langkah-langkah yang sudah selama ini dan sejak dulu serta terus dietafetkan yang juga terus dilakukan upaya perbaikan, supaya kepemimpinan disetiap kelembagaan maupun organisasi energinya bisa terus menggelora dan mendarat," ajak bupati.

Bupati Muda juga mengajak pengurus PDPM dan PDA Kubu Raya untuk terus melakukan hal-hal yang bisa dirasakan dampaknya oleh masyarakat, makanya Kubu Raya melakukan hal itu dengan strategi ‘kepong bakol’.

“Kepong bakol itu sebenarnya munculnya secara spontanitas dan ini ngepres dari semua yang sering kita dengar yang semuanya sebenarnya sudah berjalan, hanya mungkin perlu kita mencari atau memformat apa yang bisa lebih cepat mengajak semuanya tanpa terkecuali. Karena itu istilah kolaborasi, kohesi, integrasi, sinergisitas, koordinasi dan gotong royong itu kita satukan jadi kalimat ‘kepung bakul," jelas bupati.

Buapti Muda menyampaikan, kalimat itu subtansinya mengajak agar semuanya ikut bergerak dan kepung bersama-sama, dari yang tidak bergarak dikepung menjadi bergerak, yang tidak berdaya dikepung jadi berdaya, yang keterbelakang dikepung agar tidak lagi keterbelakang dan yang tidak terdidik dikepung agar lebih terdidik.

“Kita kepung dengan apa? Kepung dengan semua kekuatan energi dan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kita miliki dan semua yang bisa memberikan akses. Kunci dan arahanya tetap transformasi yang kita lakukan dengan cara mengepung dan bergerak semuanya serta bergeraknya tanpa pro formalitas, namun bergerak dengan panggilan tanggung jawab dan bergerak dengan panggilan nurani," tutur bupati.

Orang nomor satu di Kubu Raya ini menuturkan, Kubu Raya ini dibentuk dengan nafas gerakan dan bukan merupakan dari elit politik, tapi gerakan yang benar-benar masif dan delegitimasinya benar-benar dari tingkat paling bawah yaitu masyarakat melalui forum desa yang berjuang membentuk daerah ini.

“Nah, nafasnya itu merupakan nafas gerakan yang benar-benar inginkan transformasi dan perubahan dari yang tidak ada menjadi ada, yang jauh menjadi dekat dan yang sulit menjadi mudah. Langkah inilah sebenarnya arah nafas gerakan yang harus terus kita lakukan," pungkas Bupati Muda.