Webinar Literasi Digital, Kominfo Bagikan Tips Tangkal Hoaks

Martapura - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali menggelar webinar Literasi Digital Nasional dengan tema “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021” di Kabupaten Banjar yang dibuka oleh Bupati Banjar Saidi Mansyur dan dimoderator Rio Bramadan, Kamis (7/10).

Key opinion leader Lady Salsabila Influencer & Content Creator dengan webinar menghadirkan narasumber Junaidy,  Dosen dan Pengamat Sosial, Ratyuhono Linggar P, Praktisi SDM, Dosen & Coach, Hariyadi, Redaktur Pelaksana Media Online koranbanjar.net.

Seperti diketahui berita hoaks merupakan informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya, dan informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Hoaks adalah salah satu tren terburuk yang pernah ada dalam sejarah penggunaan media sosial.

Adapun ciri- ciri berita hoaks diantaranya berita yang didapatkan menimbulkan kecemasan, kebencian, atau permusuhan antar satu sama lain. Tidak adanya sumber berita yang jelas yang dapat dimintai pertanggungjawaban atau klarifikasi, informasi bersifat menyerang, berat sebelah, dan tidak netral, memiliki judul provokatif yang tidak sesuai dengan misi berita dan memaksa untuk membagikan berita tersebut agar viral.

Salah satu narasumber pada webinar ini yaitu Hariyadi seorang redaktur pelaksana media online Koranbanjar.com menyampaikan, dampak berita hoaks adalah tidak ada lagi rasa percaya terhadap fakta, di karenakan banyaknya berita bohong yang beredar.

”Jadi masyarakat sulit membedakan yang mana berita fakta dan yang mana beita palsu atau hoaks,” ujarnya.

Selain itu, berita hoaks ini menimbulkan opini yang negatif yang dapat memicu kemarahan dan menyulut kebencian yang merugikan masyarakat, baik secara materi maupun mental.

Hariyadi juga menambahkan, tips agar bisa menangkal berita bohong yaitu jangan terprovokasi, cek sumber berita, perbanyak membaca, bandingkan informasi dengan sumber yang lain yang lebih valid dan berbagilah informasi dengan orang lain guna membantu meluruskan informasi yang salah.