Disdik Kota Pekalongan Latih 510 Siswa SD Membatik

Kota Pekalongan - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekalongan menggelar Pelatihan Batik bagi 510 Siswa Sekolah Dasar (SD) di Ruang Praktik Museum Batik Kota Pekalongan, selama 10 hari terhitung sejak Sabtu (9/10). Pelatihan muatan lokal membatik yang bersinergi dengan Museum Batik Kota Pekalongan ini mengusung tema Lestari Batikku Terlindungi Alamku.

Kepala Seksi Kelembagaan SD Dindik setempat, Amat Farokhim saat ditemui di Museum Batik, Senin (11/10), mengungkapkan bahwa Kota Pekalongan punya warisan dunia yakni batik, melalui kegiatan ini harapannya dapat mendorong generasi muda untuk melestarikan batik.

"Kami gelar pelatihan ini dengan peserta perwakilan 5 siswa dari 102 SD Negeri dan Swasta di Kota Pekalongan, jadi totalnya ada 510 siswa. Ini kami gelar 10 hari setiap harinya dua sesi agar para peserta tetap bisa menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan," terang Rokhim.

Rokhim menyebutkan bahwa pelatihan muatan lokal batik ini sebelumnya menyasar 3.000 siswa SD. "Dulu setiap sekolah mewakilkan 40 siswa, namun karena ada pandemi COVID-19 setiap sekolah hanya mengirimkan lima siswa," jelas Rokhim.

Menurut Rokhim pelatihan ini bukan melatih para siswa menjadi burug batik tetapi ke depannya dapat menjadi pengusaha batik.

"Karena jumlah peserta yang sedikit banyak pula sekolah yang protes, namun karena keterbatasan anggaran memang peserta harus dibatasi jumlahnya," tutur Rokhim.

Kepala UPTD Museum Batik Pekalongan, Bambang Saptono menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan ini museum batik bangkit kembali pasca pandemi, pengunjung juga kembali berdatangan kemari.

"Kemarin selama tiga hari dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal juga mengirimkan siswa tiga bisa sehari ke Museum Batik. Mudah-mudahan Museum Batik kembali menggeliat," kata Bambang.

Kaitannya dengan pelatihan ini Bambang berharap para siswa yang belajar membatik ke depannya dapat terus melestarikan batik

"Dengan praktik langsung mereka belajar proses membatik dari awal nglowongi, nyolet, dan sebagainya," beber Bambang.

Sementara itu, aalah seorang peserta dari SDN Kalibaros, Anisa mengaku senang dapat berkesempatan mengikuti pelatihan ini.

"Tadi belajar cara mewarnai, cara nyolet pakai canting juga. Kalau ada kesempatan lagi ingin belajar membatik lagi," tandas Anisa.