Pemkab Batang "Berguru" Administrasi Kependudukan ke Pemkot Tangsel

Tangerang - Pemerintah Kabupaten Batang menimba ilmu di Pemerintah Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, Rabu, (13/10). Studi banding untuk peningkatkan pelayanan administrasi kependudukan yang dipimpin langsung Bupati Batang Wihaji.

Kedatangan orang nomor satu di Pemkab Batang didampingi Sekda Lani Dwi Rejeki, Kepala Disdukcapil Migayani Thamrin, Kepala Bapelitbang Ari Yudianto, Kepala DPMPTSP Wahyu Budi Santoso, Kepala DPPKAD Sri Purwaningsih, Kepala Inspektorat Bambang Suprianto, Kepala BKD Supardi, Kepala DP3AP2KB Supriyono, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Dwi Riyanto, Asisten 3 Sekda Sugeng Sudiharto, dan Kepala Diskominfo Triossy Juniarto serta Kabag Umum Listio Adi Susanto.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengatakan, Tangsel merupakan daerah otonom yang sudah hampir berusia 13 tahun hasil pemekaran Kabupaten Tangerang.

“Pemkot Tangerang Selatan memiliki tantangan yang harus dihadapi dan kekurangan yang harus kita penuhi. Saya harap ada sinergitas dan kerjasama dengan Pemkab Batang untuk berbagi ilmu untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Batang Wihaji mengatakan, niat Pemkab Batang ke Pemkot Tangerang Selatan untuk belajar tentang layanan publik bidang administrasi kependudukan yang sering mendapat komplain masyarakat. Pasalnya, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Pemkot Tangerang Selatan nomor satu di Indonesia dan Pemkab Batang nomor dua di Indonesia.

“Jadi kita tidak salah belajar di Pemkot Tangerang Selatan, karena SPBE nya lebih baik dari Pemkab Batang,” katanya.

Wihaji juga menjelaskan masalah pelayanan administrasi Batang pada pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang kurang efektif, efisien dan sederhana.

“Saya menginginkan pengurusan KTP warga cukup dirumah saja, KTP dikirim sampai ke rumah,” tuturnya.

Dirinta juga memilih cita - cita memanjakan rakyat di urusan yang paling sederhana yaitu administrasi kependudukan, karena urusan tersebut penting bagi maayarakat. Oleh karena itu, pelayanan Pemkot Tangerang Selatan yang efektif, efisien, sederhana ini kita akan Amati Tiru dan Modifikasi (ATM).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Disdukcapil Pemkot Tangerang Didik Budiawan menjelaskan, Disdukcapil Pemkot Tangerang Selatan sebelumnya memiliki 25 aplikasi pelayanan administrasi kependudukan. Namun dirasa terlalu banyak, sehingga untuk mempermudah pelayanan dirangkum menjadi 3.

“Kita rangkum menjadi 3 administrasi kependudukan yaitu online, offline dan ojol (ojek online) yang sudah kita kerjasamakan,” ungkapnya.

Ia mengatakan ada sedikitnya 200 masyakarat yang menggunakan layanan adminstrasi kependudukan melalui ojol. Hal itu bisa dimanfaatkan karena wilayah Kota Tangerang Selatan tidak terlalu luas dan pelayanan ojol bisa dijangkau semuanya.

“Kami juga menempatkan pegawai di setiap kelurahan dengan sistem kolektif kelurahan (Sirena) untuk melayani kartu keluarga (KK) dan akta pencatatan sipil yaitu pernikahan, perceraian, lahir dan mati,” terangnya.

Tak hanya itu, di tingkat kecamatan juga melayani 7 administrasi kependudukan seperti menerbitkan KTP dan KK baru usia 17 tahun dan KK dan KTP yang berasal dari pemindahan data.

“Kita juga melakukan kerjasama dengan 4 Mall yang menempatkan mesin untuk pelayanan administrasi kependudukan dengan pelayanan durasi waktu dua menit. Begitu juga di intansi pelayanan, sehingga masyarakat Tangerang Selatan bisa memilih tempat dan lokasi pelayanan, baik secara online, offline dan ojol,” pungkasnya.