Jurus Dindagkop-UKM Kota Pekalongan Dorong UMKM Bangkit

Kota Pekalongan - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sektor usaha yang merasakan dampak cukup dalam dari pandemi virus COVID-19. Sudah lebih dari satu tahun keberlangsungan UMKM terus diuji di masa pandemi. Mulai dari sulitnya pemasaran hingga menurunnya daya beli masyarakat menjadi problema bagi para pelaku UMKM di Kota Pekalongan.

Plt Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan, Joko Purnomo melalui Sekretaris Rr. Tjandrawati mengungkapkan bahwa, dalam upaya melaksanakan program pemulihan ekonomi nasional, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dindagkop-UKM terus memberikan dukungan kepada UMKM untuk bangkit di tengah masa pandemi,usai sebelumnya ada pembatasan beberapa kegiatan ekonomi masyarakat seperti pameran offline yang sementara ditiadakan, pembatasan kegiatan ekspor, dan sebagainya.

“Di masa sekarang ini Alhamdulillah pameran hybrid baik online maupun offline sudah diizinkan, walaupun offline sedikit, dari Dindagkop-UKM sudah mengikutsertakan UMKM Kota Pekalongan untuk ikut pameran di Bandung, Semarang,dan rencananya kami juga akan menyelenggarakan virtual ekspo online dan offlinenya,dan saat ini Alhamdulillah UMKM sudah mulai menggeliat kembali,” tutur Tjandra, Rabu (13/10).

Menurut Tjandra, upaya Dindagkop-UKM agar pelaku UMKM kembali bangkit mengembangkan usahanya diantaranya dengan memfasilitasi pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), memberikan bantuan stimulus usaha, pembekalan mengenai pemasaran digital marketing bagi semua pelaku UMKM agar memperluas jangkauan pemasaran usahanya, membangun branding hingga pelatihan ekspor.

Tjandra menyebutkan, saat ini pelaku UMKM di Kota Pekalongan yang tercatat di data Dindagkop-UKM sebanyak 23 ribu, dimana 1.147 diantaranya mayoritas UMKM yang bergerak di sektor batik.

“Dalam pelatihan-pelatihan itu kami ajarkan dari dasar mulai cara pemasaran online, menampilkan foto produk agar konsumen bisa tertarik membeli. Di samping itu, kami berharap pelaku UMKM ini bisa membangun branding produk karena jika konsumen sudah mengetahui branding produk mereka, kalaupun konsumen membeli produk mereka secara online merasa tidak dikecewakan. Pasalnya, dengan branding produk ini usaha mereka akan mudah diingat sehingga dapat memberikan first impression yang positif kepada konsumen,” tandasnya.