Disnaker Batang Gelar Pelatihan Pengelasan dan Pengelolaan Mesin Bubut

Batang - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Batang bekerja sama dengan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Bhakti Praja Kabupaten Batang menggelar pelatihan pengelasan dan pengelolaan mesin bubut dasar.

Bagi peserta yang lulus ujian kompetensi tersebut, selain mengantongi sertifikat, mereka juga langsung disalurkan bekerja di salah satu korporat. Pelatihan dilakukan di SMK Bhakti Praja Kabupaten Batang

“Bahwa hari ini melakukan pelatihan pengelasan 1G menggunakan plat yang merupakan dimana pengelasan tersebut dinilai dari rigi-riginya. Jadi sambungan plat posisi dibawah tangan bisa vertikal dan bisa horizontal, tetapi harus bisa mengelas dengan rigi-rigi yaitu bisa menggunakan teknik melingkar atau zig zag,” kata Instruktur Pengelasan Dari SMK Bhakti Praja Rofi saat ditemui di Ruang Praktek SMK Bhakti Praja Kabupaten Batang, Selasa (19/10).

Kemudian untuk produksinya membuat rak untuk buku dan satunya membuat plang reklame atau spanduk. Peserta sendiri dapat menguasai pengelasan dari nol memerlukan waktu 3 minggu, tetapi jika membuat produk sendiri sampai selesai membuat rak membutuhkan waktu seminggu.

“Alat-alat yang diperlukan untuk pelatihan pengelasan ini diantaranya harus ada mesin travolasnya, mesin gerinda tangan, mesin gerinda kating yang besar, mesin bor, dan kelengkapannya harus ada topeng las, kacamata las, dan sarung tangan,” jelasnya.

Manfaat untuk peserta, lanjut dia, dengan pelatihan ini pertama mempunyai skill pengelasan, jadi mereka bisa bekerja di pabrik dibagian mekanik pengelasan dan juga mereka bisa membuka bengkel las sendiri.

“Karena melihat latar belakang yang berbeda-beda mungkin target mereka juga berbeda setelah melakukan pelatihan ini. Soalnya untuk pabrik sendiri yang membutuhkan mekanik pengelasan bisa langsung masuk tanpa training lagi,” ungkapnya.

Ia berharap setelah pelatihan ini bisa membuka bengkel las sendiri karena peluangnya masih besar dan modalnya cukup murah, seperti pengalaman sendiri membuka bengkel las hanya memerlukan modal maksimal Rp5 juta.