Pembangunan Objek Wisata Air Pekalongan Capai 85 Persen

Kota Pekalongan - Impian Kota Pekalongan memiliki objek wisata air terbesar tidak lama lagi segera terwujud. Pasalnya, sesuai perencanaan, pembangunan objek wisata yang berada di Pantai Pasir Kencana tersebut akan rampung sebelum akhir 2021 mendatang.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan, Sutarno mengungkapkan bahwa pembangunan objek wisata air saat ini sudah mencapai sekitar 85 persen, dimana ditargetkan pada akhir November 2021 pekerjaan fisiknya sudah selesai.

“Alhamdulillah prosesnya sampai saat ini semuanya lancar, sekarang sudah mencapai 85 persen dan ini tinggal finishing, ditargetkan pada akhir November 2021 sudah bisa selesai pekerjaan fisiknya,” tutur Sutarno, Kamis (21/10).

Seperti diketahui, pembangunan wisata air terbesar di Kota Pekalongan yang dibiayai sepenuhnya oleh Kementerian PUPR senilai Rp30 milliar ini diharapkan akan menjadi alternatif daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke Kota Pekalongan, selain berkunjung ke wisata budaya batik dan religi sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Nantinya, di dalam kompleks wisata yang berlokasikan di objek Pantai Pasir Kencana yang sudah dirombak ini akan dibangun spot selfie, promenade, plaza, amphiteater, panggung budaya, kuliner, suvenir, taman bunga, dan taman bermain. Disamping itu, akan dilengkapi juga dengan jogging track, taman bermain, dan taman bunga, serta akan didirikan beberapa bangunan dengan desain futuristik untuk spot selfie.

“Kota Pekalongan tidak terlepas dari batik, termasuk ada menara bermotifkan batik sebagai produk unggulan Kota Pekalongan. Untuk menarik wisatawan, kami sudah promosi dari awal mengenai rencana akan dibangun wisata air di Kota Pekalongan, Youtube dan media sosial sudah kami mulai giatkan, DED nya sudah dirancang,melalui Badan Promosi Kota Pekalongan dan media sudah diinformasikan. Bahkan kemarin sudah ada beberapa wisatawan yang mampir kesana, mereka mengira sudah jadi pembangunannya, ternyata belum. Jadi, yang terpenting gaung di masyarakat luas ini sudah ada,” pungkasnya.