BPOLBF Dorong Desa Wisata Mandiri Kawasan Floratama

Labuan Bajo - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar Webinar Desa Wisata Floratama (Flores, Lembata, Alor, dan Bima) Season 4.0. Mengusung tema “Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Lokal Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Desa Wisata”.

Webinar ini digelar dengan melibatkan desa-desa wisata di kawasan Floratama, Jumat (22/10).

“Webinar ini kami harapkan bisa membantu para pengelola desa untuk dapat mengoptimalkan potensi wisata yang ada di desa melalui pemberdayaan terutama sumber daya manusianya sehingga mampu menghasilkan nilai tambah secara ekonomi dan lingkungan bagi desanya," ungkap Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina, dalam siaran pers di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Senin (25/10).

Menurut Shana, webinar ini juga dapat menjadi sarana untuk belajar bersama tentang desa wisata, dengan menggali dan melihat bersama potensi dari desa masing-masing dan menemukan ide dan gagasan untuk mengembangkan desa. Dengan begitu menurut Shana, semua pihak yang mengelola desa wisata dapat berjalan dan bertumbuh bersama.

Beberapa narasumber seperti Doto Yogantoro, Pengelola Desa Wisata Pentingsari dan Redemta Bato, Ketua Yayasan Sumba Hospitality Foundation turut memberi banyak gagasan dan ide baru bagi para peserta webinar dengan berbagi cerita, pengalaman, dan kiat-kiat dalam membangun desa wisata di daerahnya.

"Awalnya tidak ada niatan menjadikan Desa Pentingsari sebagai desa wisata sampai suatu ketika Desa ini dijadikan persinggahan oleh para wisatawan sebelum dan seusai mereka berwisata ke Taman Nasional Gunung Merapi. Disinilah saya lihat perubahan motivasi wisatawan dari wisata massal ke wisata alternatif. Wisatawan sekarang ini cenderung menyukai pengalaman, memperkaya wawasan baru dan unik, terutama yang berkaitan dengan budaya yang melibatkan interaksi dengan masyarakat setempat," terang Doto yang juga Founder Institut Desa Wisata.

Desa Wisata Pentingsari sendiri hingga saat ini telah meraih banyak penghargaan, salah satunya adalah Penghargaan Desa Mandiri Menginspirasi yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada tahun 2020 karena telah mampu menopang ekonominya sendiri melalui pariwisata dan taraf hidup masyarakatnya pun terus meningkat.

Melalui Webinar ini Doto juga berharap agar desa wisata Floratama dapat mengikuti jejak Desa Wisata Pentingsari yang mampu mandiri melalui pariwisata.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sumba Hospitality yang terletak di Sumba Barat Daya tersebut Redempta T. Bato menyampaikan, pengelolaan desa wisata dapat dimulai melalui pendidikan, baik formal maupun informal karena selain sumber daya alam dan budaya, aspek penting dalam pariwisata adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan SDM yang mampu melayani dengan baik, ia meyakini desa-desa wisata dapat berperan membuat wisatawan dapat tinggal lebih lama dan menikmati berbagai pengalaman yang ditawarkan.

"Melalui edukasi yang baik, kami berupaya membangun dan memperkuat SDM, bagaimana supaya selain alam yang indah, masyarakatnya juga dapat menjaga kelestarian alam. Bagaimana mempersiapkan generasi muda yang mampu melayani dengan baik, yang tidak hanya menjadi penonton tetapi juga turut berperan dalam industri pariwisata, bangga dengan budaya sendiri dan mencintai alam serta lingkungan di mana tempat ia lahir dan dibesarkan," ungkap Redempta Bato.

Fanthy, salah seorang peserta webinar dari Desa Were, Ngada mengungkapkan antusiasmenya bisa ikut serta dalam kegiatan Webinar.

"Kami dapat banyak sekali masukan dari sini bagaimana harus membangun desa kami, apa saja yang harus kami persiapkan, dan bagaimana agar seluruh elemen di desa kami bisa saling berkolaborasi dan tidak jalan masing-masing," ucapnya.

Ia mengatakan, kehadiran dan aktivitas wisata desa sebagai gagasan wisata alternatif yang berkembang saat ini memberi lebih banyak lagi kesempatan terutama kepada masyarakat desa untuk bisa turut serta dalam aktivitas dan pengelolaan desanya, mengingat karakter wisatawan saat ini yang cenderung berwisata sambil mempelajari kebudayaan dan interaksi baru, sehingga potensi tiap daerah untuk semakin merawat budayanya juga semakin tinggi.

Menutup webinar, Direktur Destinasi BPOLBF Konstan Mardinandus berharap melalui berbagai pengalaman dan ilmu yang disampaikan narasumber dalam beberapa season Webinar Desa Wisata nantinya diharapkan dapat menambah wawasan para peserta dan menjadi masukan dalam membangun khususnya desa-desa wisata yang ada di kawasan Floratama.

“Webinar bulanan ini diharapkan mampu memberikan banyak intisari serta pemikiran-pemikiran yang bisa kita adaptasi dan kita terapkan di desa masing-masing. Dengan begitu tata kelola Desa Wisata di kawasan Floratama dapat terus berjalan, terutama mempersiapkan aspek 3A. Semoga desa-desa wisata makin siap dan tetap ikuti webinar kami di sesi-sesi mendatang karena begitu banyak topik yang bisa kita pelajari bersama. Salam Desa Wisata," pungkas Konstan.