Kampung Jamune Bu’e Kenalkan kepada Anak-Anak Bahwa Jamu Tidak Pahit

Batang - Kampung Jamune Bu’e mengenalkan tanaman herbal jamu kepada anak-anak usia dini, agar mereka mengetahui jenis dan manfaat tanaman herbal yang dapat diolah menjadi jamu untuk menjaga kesehatan. Selain itu Kampung Jamune Bu’e juga mengedukasi ke anak-anak yang selama ini menganggap bahwa jamu itu pahit.

Mengenalkan jamu ini bertujuan untuk mengedukasi anak-anak supaya minat anak untuk mencintai jamu, karena manfaat khasiatnya untuk meningkatkan imunitas dan menjaga kesehatannya.

Saat ini Kampung Jamune Bu’e mengundang anak-anak dari TK PGRI dan setelah ini dilanjutkan dengan TK Kasepuhan.

“Pengenalan jamu ini untuk mengedukasi kepada anak-anak bahwa presepsi mereka mengenai jamu yang rasanya pait itu salah  dan adanya seperti itu justru membuat tantangan untuk kami agar bisa mengenalkan lebih dini kepada anak-anak sehingga mereka bisa mengkonsumsinya,” kata Penanggungjawab Kampung Jamune Bu’e, Sukoningsih saat ditemui di Kampung Jamune Bu’e, Jalan Gajah Mada, Kabupaten Batang, Selasa (26/10).

Dijelaskannya, kalau untuk kalangan orang remaja bahkan orang tua, jamu sudah dikenal familiar untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh, namun bagi anak-anak mereka belum mengetahuinya, maka dengan itu kita perlu mengedukasi khasiat dan manfaat jamu.

“Ternyata edukasi mengenai jamu di Kampung Jamune Bu’e dari Guru dan Siswa lumayan tinggi, karena tanaman obat juga ada dalam pelajaran Muatan lokal (MULOK) di TK masing-masing

Ia berharap, anak-anak tidak menganggap lagi bahwa jamu itu pahit tetapi menyenangkan bagi anak-anak ketika dikonsumsi. Selain itu, ia juga mengharapkan Kampung Jamune Bu’e bisa menjadi tempat destinasi wisata edukasi tentang tanaman herbal baik anak usia dini dan masyarakat umum.

Kepala Sekolah TK PGRI, Maisanah mengatakan, memperkenalkan jenis dan khasiat jamu sangat berguna bagi anak.

“Mereka perlu mengetahui bahwa obat itu kan bukan hanya dari medis saja, padahal pengobatan bisa didapat melalui herbal seperti jamu tradisional,” ungkapnya.

Pendidikan mengenai tanaman herbal ini sangat penting karena mendukung pembelajaran untuk menunjang materi pelajaran muatan lokal, dengan mempraktikkan langsung kepada anak.

Harapannya, dengan memperkenalkan jamu ke anak-anak dapat mengetahui proses pembuatannya dan mereka juga mengetahui bahwa pembuatan obat tidak hanya secara kimia saja, namun juga ada obat-obatan tradisional seperti jamu.

“Di sini Anak-anak lebih suka minum jamu kunyit asam yang rasanya tidak pahit. Jamu itu penting sekali untuk anak, apalagi di masa pandemi COVID-19 bisa menjaga imunitas anak," ujarnya.