Pemkab Batang Bangun Taman Syailendra Sebagai Wahana Eduwisata

Batang - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, membangun Taman Syailendra yang terletak di Bukit Situmbu Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal, yang akan dijadikan wahana eduwisata.

Melalui Taman Syailendra, Pemda ingin menegaskan kepada masyarakat Batang bahwa benda-benda bersejarah yang terdapat di dalamnya merupakan bukti sejarah peradaban Indonesia.

“Di taman itu akan diberi akses dan gambaran tentang Taman Syailendra. Kontennya sangat beragam, namun Pemkab Batang tidak akan mengubah apapun yang sudah ada di sana, hanya dirapikan dan dikemas semenarik mungkin, sehingga rakyat bangga karena memiliki wahana eduwisata yang merupakan bagian dari sejarah peradaban manusia,” kata Bupati Batang Wihaji, saat ditemui di Hotel Sendang Sari, Kabupaten Batang, Jumat (29/10).

Ia memastikan, dampaknya sangat besar bagi masyarakat, karena akan menjadi kawasan wisata.

“Nanti pasti banyak pengunjung yang butuh makanan, hiburan dan oleh-oleh tentu perekonomian berputar. Realitanya jika pengunjungnya makin banyak, pasti makin baik, tapi karena sekarang masih pandemi, yang penting dibangun dulu, dan kita perhatikan peningkatannya,” jelasnya.

Ia menegaskan, destinasi wisata yang bersifat kesejarahan, dampaknya pasti beda jika dibandingkan dengan obyek wisata modern.

“Kami tetap akan bersinergi dengan para budayawan dan arkeolog yang telah melakukan penelitian di eduwisata Taman Syailendra, agar tidak terjadi kesalahan sejarah,” tegasnya.

Ditemui secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Yarsono mengatakan, pembangunan Taman Syailendra merupakan salah satu program kerja dari Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono.

“Setelah disurvei di daerah Silurah, ternyata ditemukan situs-situs tua, yang mengarah pada sejarah Syailendra,” terangnya.

Pemkab Batang memberi dukungan setelah tim melakukan penelitian lebih intensif bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dan Balai Arkelogi Yogyakarta.

Sementara itu, Sekretaris Disparpora Suprayitno menambahkan, bebatuan di lingkungan  sekitarnya masih sejenis dengan Megalitikum (zaman batu besar).

“Contohnya patung Ganesha yang tingginya dua meter akan mengisi Taman Syailendra,” tuturnya.

Taman Syailendra akan dilengkapi dengan replika berbagai situs peninggalan di Kabupaten Batang.

“Tujuan memang untuk mengedukasi pelajar, selain untuk wisata. Replikanya pun akan dibuat oleh tim khusus dengan bebatuan yang memiliki kemiripan dengan aslinya,” tandasnya.

Proses pembuatannya terbagi menjadi dua tahapan yakni penataan tempat dan penataan sarana prasarana pendukungnya.

“Rencananya tahun 2022 akan selesai sepenuhnya dan segera diresmikan,” ujar dia.