Wali Kota Pekalongan: Rekrutmen CPNS Dilakukan Secara Fair

Kota Pekalongan - Praktik kecurangan dalam seleksi penerimaan CPNS atau CASN 2021 terjadi di daerah di sejumlah daerah di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid menegaskan bahwa dalam rekrutmen CPNS di Pemkot setempat dilakukan secara fair. Terlebih, saat ini sudah ada fitur face recognition atau pemindai wajah. Menurutnya, penggunaan teknologi ini dilakukan untuk mengantisipasi penggunaan calo dan joki. Dengan begitu, ini bisa dipastikan bahwa yang register yang peserta yang bersangkutan.

“Untuk sistem joki, dengan kemarin saat pelaksanaan tes adanya sistem scan wajah dan sebagainya. Hal ini seharusnya sudah tidak bisa dilakukan, akhirnya mereka (peserta yang diindikasikan curang) itu akhirnya menggunakan sistem hacker yang bisa masuk ke jaringan sistem soal CPNS tersebut,” tutur Aaf, sapaan akrabnya, Senin (1/11).

Aaf berharap tidak ada praktik kecurangan dalam seleksi CPNS Pemkot Pekalongan Tahun 2021. Semua pelaksanaan dari proses awal rekrutmen hingga pengumuman kelulusan nanti dilakukan secara transparan, fair, dan jujur. Sehingga, nantinya peserta yang lolos terseleksi betul-betul merupakan orang-orang yang berkompeten, cerdas,dan jujur,serta berintegritas tinggi.

“Kalau saya untuk teknisnya belum mengerti, yang Saya baca dan lihat di media-media,kecurangan yang terjadi di beberapa daerah itu bentuknya semacam ada hacker yang bisa masuk ke sistem dan melihat soal serta menginformasikan/membantu menjawab soal itu kepada peserta CPNS yang curang tersebut. Kalau kita bayangkan dari awal tes sudah tidak jujur,bagaimana mereka akan menjadi ASN sebagai abdi negara yang baik, dari sistem awal tidak jujur, Saya yakin pasti kebelakangnya juga tidak akan berkah dan yang bersangkutan tidak akan bekerja maksimal,” tandasnya.