Waspadai Gejala Neuropati, Cegah dengan Pola Hidup Sehat

Demak - Neuropati merupakan gejala gangguan atau penyakit pada saraf di tubuh. Gejala yang muncul bisa berupa nyeri, kesemutan, kram otot, hingga susah buang air kecil. Penyebab neuropati bermacam-macam, bisa berupa cedera atau penyakit tertentu, seperti diabetes. Gangguan ini juga bisa terjadi sejak lahir.

Gejala neuropati berbeda-beda, tergantung pada jenis, jumlah, dan area saraf yang terganggu. Neuropati terdiri dari beberapa jenis, antara lain mononeuropati (gangguan pada satu saraf), mononeuritis multiple (gangguan pada dua saraf atau lebih di area yang berbeda), dan polineuropati (gangguan pada banyak saraf).

Hal tersebut disampaikan Dokter Sri Suwarni dari RSUD SUKA  dalam bincang siang di studio RSKW Demak dengan topik  ‘Waspada Neuropati’ di studio di pandu oleh Host Enzy, Selasa (2/11).

Dalam bincang-bincang tersebut, dirinya juga menjelaskan bahwa penyebab neuropati itu berbeda-beda, tergantung jenis neuropati dan lokasi saraf yang terganggu.

“Gejala neuropati itu berbeda-beda tergantung jenis dan lokasinya, seperti neuropati perifer, jadi neuropati perifer adalah kondisi yang terjadi akibat gangguan atau kerusakan pada saraf di luar otak dan saraf tulang belakang,” ujarnya.

“Kemudian juga ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan neuropati perifer, yaitu diabetes, cedera atau tekanan pada saraf akibat jatuh, mengalami kecelakaan, atau melakukan gerakan. Kekurangan vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin E. Kemudian Penyakit autoimun, seperti lupus, sindrom Guillain-Barre, sindrom Sjogren, vaskulitis, dan rheumatoid arthritis, infeksi virus dan bakteri, seperti hepatitis B dan hepatitis C, HIV, penyakit Lyme, herpes zoster, virus Epstein-Barr, kusta, dan difteri, Tumor atau kanker, seperti limfoma dan multiple myeloma,” jelasnya.

“Selanjutnya ada neuropati kranial, neuropati kranial terjadi karena adanya gangguan atau kerusakan pada salah satu dari 12 saraf kranial, yaitu saraf dekat dengan otak dan berada di bagian kepala. Adapun penyebab dari neuropati kranial yaitu, peningkatan tekanan di dalam otak infeksi, kanker bawaan lahir, gangguan pembuluh darah, dan penyakit autoimun," ujarnya.

Sri Suwarni mengatakan, dalam pengobatan penyakit neuropati ini bisa diobati, namun berdasarkan dengan penyakit atau kondisi yang mendasari

Adapun pencegahan terhadap neuropati juga tergantung pada penyakit atau kondisi yang mendasarinya. Untuk mencegah neuropati diabetik, perlu dilakukan pencegahan terhadap penyakit diabetes itu sendiri.

“Bisa dengan menerapkan pola hidup sehat seperti, memperbanyak konsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan makanan tinggi protein. Berolahraga secara teratur, setidaknya 5 kali seminggu selama 30 menit untuk memperkuat otot-otot tubuh. Gunakan alat pelindung diri di tempat kerja untuk mencegah neuropati akibat gerakan berulang di tempat kerja,” tuturnya.