Pemkot Pekalongan Gali Potensi Inovasi Masyarakat Lewat Lomba TTG

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) kembali menggelar Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kota Pekalongan dengan mengusung tema “Peran Teknologi Tepat Guna dalam Meningkatkan Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat”.

Usai melewati proses yang cukup panjang, terpilih empat nominator yang berhak masuk dalam Penilaian Tahap Final yakni Proposal Kincir Turbin Spiral oleh Sutantyo Krisworo (Pasir Kraton Kramat), Alat Deteksi Dini Banjir dan Rob oleh Budi Utomo (Padukuhan Kraton), Bioterna Jamu Herbal untuk Unggas oleh Irfan Maulana (Setono), dan Pewarna Kulit Gori oleh Nur Hidayah (Noyontaansari). Penilaian tahap final dilakukan oleh tim juri yang berlangsung di Kantor DPMPPA, Kamis (11/11).

Plt DPMPPA Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Kelembagaan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat,Mualim,SPd menjelaskan bahwa Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) merupakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan mudah dimanfaatkan oleh masyarakat, serta tidak merusak lingkungan, dan dapat menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi. Oleh karena itu, Lomba Inovasi TTG dimaksudkan untuk menjaring teknologi yang ada sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Diakui Mualim, di tahun ini memang pesertanya cenderung lebih sedikit karena adanya pandemi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yakni hanya enam peserta yang telah mengirimkan proposal hasil karyanya.

Seperti diketahui, peserta lomba TTG ini bisa perorangan maupun tim dengan keanggotaan tim maksimal tiga orang. Pengiriman proposal yang telah masuk ke Kantor DPMPPA sebanyak enam peserta, dari jumlah tersebut empat nominator yang pada hari ini dilaksanakan penilaian tahap final dan akan ditentukan tiga karya terbaik.

“Lomba TTG Tahun 2021 dilaksanakan dengan tujuan memberikan seluas-luasnya kepada masyarakat melalui kelurahan-kelurahan dalam menggali potensi-potensi masyarakat melalui pemberdayaan sehingga masyarakat bisa berkreasi,berinovasi dan dari hasil lomba TTG ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat juga. Adapun pesertanya bisa individu maupun tim dari sekolah, lembaga pendidikan,atau sebagainya,” terang Mualim.

Menurut Mualim, karya TTG merupakan hasil orisinil peserta dari ide baru atau pengembangan dari ide lama yang sudah ada dan dapat mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat di bidang sosial, ekonomi maupun lingkungan. Saat ini peserta diminta mempresentasikan dan menjelaskan cara kerja inovasi yang mereka buat. Kemudian, dilakukan sesi tanya jawab oleh tim juri dari DPMPPA Kota Pekalongan Nantinya peserta yang menang akan dibina dan dikembangkan lagi inovasi yang mereka buat.

Adapun pemenang lomba TTG tingkat Kota Pekalongan Tahun 2021 ini akan mendapatkan hadiah berupa trofi, piagam penghargaan dan uang pembinaan dengan besaran Juara I senilai Rp5 juta, Juara II Rp 4 juta, dan Juara III mendapat Rp3 juta.

“Kami berharap di pelaksanaan lomba TTG di tahun-tahun mendatang bisa lebih maksimal lagi baik dari panitia penyelenggara, tim juri, dan antusias masyarakat untuk bisa mengikuti lomba TTG ini sehingga hasil-hasil inovasi mereka lebih bervariatif dan bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat secara luas. Lomba TTG ini juga dilakukan secara berjenjang,sehingga pemenang di Lomba TTG tingkat kota ini kami akan bina untuk maju di ajang serupa di tingkat provinsi,” tandasnya.