Disdik Pekalongan Kaji Mulok Batik pada Panduan Kurikulum PAUD

Kota Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) berupaya memberikan warna baru pada Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan memasukan Muatan Lokal (Mulok) Batik pada Panduan Kurikulum di Jenjang PAUD. Guna mempersiapkan hal tersebut, Disdik Kota Pekalongan menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Panduan Kurikulum Muatan Lokal Batik PAUD.

Bunda PAUD Kota Pekalongan Inggit Soraya, saat membuka bimtek yang digelar di Aula Disdik setempat, Senin (15/11), menyampaikan bahwa batik adalah warisan budaya yang perlu diajarkan sejak anak pada usia dini sehingga mereka bisa mengenal dan mencintai Batik. Inggit menilai, jenjang PAUD merupakan masa golden age bagi perkembangan otak anak pada usia 0-6 tahun, yang harus terus distimulasi secara optimal dengan rangsangan pembelajaran yang tepat.

“Alhamdulillah, senang sekali dengan adanya bimtek ini,karena kurikulum muatan lokal batik untuk SD dan SMP sudah berjalan, dan sekarang akan segera launching kurikulum muatan batik di PAUD,” tutur Inggit.

Lebih lanjut, Inggit menjelaskan, dengan adanya Kurikulum Mulok Batik pada jenjang PAUD, kedepannya diharapkan mampu menjadi langkah awal pendidikan karakter bagi para peserta didik untuk bisa mencintai batik sebagai warisan budaya asli Kota Pekalongan yang telah tersohor di mata dunia.

Inggit menerangkan, sampai saat ini Satuan Pendidikan PAUD Kota Pekalongan telah mulai menyisipkan edukasi tentang Batik kepada para peserta didik,salah satunya dimulai dengan mengadakan kegiatan lomba membatik untuk anak pada tingkat PAUD.

“Harapannya anak-anak bisa lebih mengenal dan mencintai batik dari sejak dini, seperti pepatah tak kenal maka tak sayang, jadi kalau tidak dikenalkan sejak dini, anak-anak ini tidak tau bahwasannya, batik adalah warisan dari kota nya asalnya sendiri dan mereka tidak bisa mencintai batik. Menumbuhkan rasa cinta budaya ini bisa dimulai dengan pembiasaan-pembiasaaan menggunakan pakaian batik dengan model yang sesuai dengan usia mereka,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim menyebutkan, Bimtek Kurikulum Mulok Batik ini dilaksanakan selama dua hari dan diikuti oleh para pendidik PAUD se-Kota Pekalongan. Dari hasil Bimtek ini, lanjutnya, Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, bersama Tim Penyusun Kurikulum, serta para pendidik PAUD akan merumuskan dan memaksimalkan kurikulum pembelajaran mulok batik untuk jejang PAUD agar menjadi bagian terpenting dari pengembangan pendidikan di Kota Pekalongan.

“Dengan adanya muatan lokal batik untuk PAUD ini, harapannya batik, yang bisa dikatakan legend dan bersejarah bagi Kota Pekalongan, bisa membekas, anak-anak juga bisa mencintai dan kedepannya bisa meneruskan dan mewariskan apa yang dulunya menjadi usaha para pendahulunya,” tegas Zainul.

Ditambahkan Pengawas TK Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Abdul Cholik memaparkan bahwa kurikulum muatan lokal batik untuk PAUD telah dirancang beberapa bulan lalu, kemudian dilanjutkan sosialisasi sekaligus pelaksanaan Bimtek ini. Disampaikan pula, kurikulum muatan lokal batik untuk PAUD ini masih perlu landasan hukum, namun pihaknya menyatakan, jika belum keluar landasan hukum tersebut, akan menggunakan surat edaran pemberlakuan kurikulum muatan lokal pembelajaran batik.

“Kami rencanakan pada semester kedua Tahun Pelajaran 2021/2022 pada kurun waktu selama Bulan Januari-Juli, semua lembaga PAUD di Kota Pekalongan melakukan pembelajaran kurikulum muatan lokal batik, baik pada kegiatan inti maupun ektrakulikuler, jadi mereka bebas memilih waktunya,” tutur Cholik.

Cholik membeberkan, selama enam bulan kurikulum muatan lokal batik masih dalam uji publik di lembaga PAUD se-Kota Pekalongan agar para tenaga pendidik dapat memberi masukan sehingga pada tahun ajaran selanjutnya yakni di Tahun 2022/2023 dapat menjadi naskah final kurikulum muatan lokal pembelajaran batik untuk jejang PAUD.

“Kurikulum muatan lokal ini tidak hanya mengajarkan anak untuk membatik tetapi juga sadar akan kebersihan lingkungan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan batik kepada anak-anak.” pungkasnya.

Turut hadir, Kepala Bidang PAUD dan PNF pada Disdik Kota Pekalongan Sherly Imanda Hidayah, serta para pendidik PAUD se-Kota Pekalongan.