Bunda Literasi Kota Pekalongan Raih Penghargaan

Kota Pekalongan – Pegiat Literasi Inggit Soraya yang juga menjadi Bunda Literasi Kota Pekalongan kembali mendapatkan penghargaan. Kali ini, penghargaan tersebut datang dari Jawa Pos Radar Semarang yang menobatkannya sebagai Penggerak Literasi di Kota Pekalongan Tahun 2021.

Anugerah penghargaan tersebut diserahterimakan secara langsung dari Direktur Jawa Pos Radar Semarang, Baehaqi kepada Inggit Soraya, didampingi Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid dan disaksikan oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Muhammad Sahlan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zaenul Hakim, Plt Kepala Dinas Komunikasi Informasi Kota Pekalongan Arif Karyadi ,dan Kepala OPD terkait, General Manager dan Pimpinan Redaksi beserta segenap Tim Jawa Pos Radar Semarang, dan bunda Literasi se-Kecamatan Kota Pekalongan, di Studio 1 Batik TV Kota Pekalongan, Selasa (16/11).

Penghargaan ini diberikan kepada Inggit atas dedikasinya sebagai Bunda Literasi Pekalongan pada upaya-upaya peningkatan literasi. Istri Wali Kota Pekalongan ini tak lelah menggagas program-program real untuk memperkuat literasi.

Usai menerima penghargaan tersebut, Inggit menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan yang diterimanya dalam rangka menumbuhkan kegemaran membaca dan budaya literasi di Kota Pekalongan. Menurutnya, penghargaan ini merupakan amanah dan semangat baru baginya untuk terus membangun keliterasian di Kota Pekalongan.

“Alhamdulillah hari ini bisa mendapatkan penghargaan anugerah dari Jawa Pos Radar Semarang. Ini merupakan anugerah sekaligus amanah yang berat bagi Saya. Tetapi, sudah diniatkan dari saya, ini sebuah niat yang baik untuk membuat generasi penerus bangsa agar lebih baik, berkembang, dan maju dalam menggiatkan budaya membaca,” ucap Inggit.

Menurutnya, dengan membaca semua ilmu pengetahuan dan informasi ini bisa didapatkan. Maka dari itu, usai dirinya dilantik sebagai Bunda Literasi Kota Pekalongan pada beberapa bulan lalu, hal ini merupakan suatu amanah yang harus dijalankannya dengan ikhlas, semangat, dan didukung oleh semua pihak yang senantiasa bersinergi baik dari pemerintah daerah, Dinarpus, pegiat literasi, Bunda Literasi Kecamatan, TP-PKK Kota Pekalongan, tugas ini bisa dijalankan dengan baik.

“Pada tahun sebelumnya, memang di Kota Pekalongan belum ada Bunda Literasi,sehingga tidak mudah bagi Saya untuk menjalankan tugas sebagai Bunda Literasi. Namun, dengan kemauan keras dan dukungan dari berbagai pihak, tujuan bunda literasi dapat tercapai agar indeks literasi di Kota Pekalongan bisa terus meningkat,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan bahwa pada 2020 sebelum Bunda Literasi dilantik, Kota Pekalongan termasuk peringkat bawah untuk budaya gemar membaca. Hal ini dikarenakan pada zaman digital ini, khususnya para generasi X dan generasi Z dapat dengan mudah mengakses segala informasi hanya dengan satu genggaman yaitu gadget.

Menanggapi hal tersebut, Aaf menyampaikan kepada OPD terkait yakni Disdik dan Dinarpus agar kedepannya dapat menyusun program-program baru khususnya untuk tingkat SD dan SMP agar tertarik dan semangat datang ke perpustakaan. Ia memberi contoh sederhana dimana para tenaga pendidik dapat memberikan tugas yang diharuskan mencari referensi dari buku-buku yang ada di perpustakaan baik di perpustakaan induk maupun pojok baca yang sudah tersebar di beberapa kelurahan.

“Dengan apa-apa serba gadget sebenarnya ada 50% hal yang positif di situ, tapi ada 50% hal negatif pula, jadi kalau tidak dilakukan pengawasan tentunya justru akan memberikan dampak negatif yang lebih besar,” ungkap Aaf.

Aaf juga menyambut baik adanya penghargaan Penggerak Literasi dari Jawa Pos Radar Semarang yang diterima oleh istrinya tersebut. Aaf berpesan kepada Bunda Literasi Kota Pekalongan,Inggit agar amanah ini bisa dijalankan sesuai tupoksi, maksimal dan ikhlas.

“Kami harapkan penghargaan ini tidak menjadikan besar kepala, dan sudah puas dengan program yang dijalankan sekarang, tetapi ini menjadi acuan dan cambuk semangat untuk bekerja melakukan program-program yang lebih baik ke depan,” tegas Aaf.

Sedangkan, Kepala Dinarpus Kota Pekalongan Muhammad Sahlan , dalam kesempatan yang sama turut merasa bangga atas penghargaan Penggerak Literasi 2021 yang diberikan kepada Bunda Literasi Kota Pekalongan.

Sahlan menilai, penghargaan ini pantas disandangkan kepada Inggit karena setelah dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kota Pekalongan sejak tanggal 25 Mei 2021 yang selalu konsisten dengan kiprahnya di bidang literasi selama ini.

“Mari kita jadikan penghargaan sebagai motivasi baik untuk personal, komunitas, lembaga atau institusi untuk meningkatkan capaian kinerja yang positif baik melaui pemikiran, program, maupun kiprah nyata di bidang literasi,” tutur Sahlan.

Sementara itu, Direktur Jawa Pos Radar Semarang, Baehaqi menyampaikan bahwa,terpilihnya Inggit Soraya sebagai Penggerak Literasi di Kota Pekalongan tidak hanya dipilih secara srampangan, tidak secara gradual, tidak parsial, tetapi dilakukan secara sistemik. Gerakan sistemik inilah yang tidak banyak ia temui di tempat lain karena ini akan menjamin hasilnya.

“Saya sangat mengapresiasi Ibu Inggit Soraya menjadikan PKK tidak hanya simbol atau wadah tetapi betul-betul dimanfaatkan untuk kegiatan yang sangat esensial sesuai dengan visi dan misi TP- PKK itu sendiri dengan melakukan literasi kepada ibu-ibu yang akan memberikan pengaruh yang sangat luar biasa pada peningkatan kualitas produksi yang dilakukan oleh seluruh ibu-ibu PKK Kota Pekalongan,” pungkas Baehaqi.