Bupati Sri Canangkan Gerakan Grobogan Peduli Petani Bawang Merah

Grobogan - Bupati Grobogan Sri Sumarni mencanangkan Gerakan "Grobogan Peduli Petani Bawang Merah", Jumat (19/11). Acara ini dilangsungkan di lokasi Pasar Tani yang digelar di depan halaman kantor Dinas Pertanian Grobogan.

“Ayo, silakan dibeli bawang merah hasil petani dari berbagai kecamatan ini. Barangnya bagus-bagus dan harganya tidak mahal. Hanya Rp 12.500 per kilogram,” kata Sri.

Semua kepala OPD dan pimpinan BUMD dipanggil satu persatu untuk membeli bawang. Termasuk juga Wakil Bupati Bambang Pujiyanto, Kapolres AKBP Benny Setyowadi, Dandim Letkol Asman Mokoginta dan Kajari Iqbal. Masing-masing pejabat ini membeli bawang merah dengan jumlah bervariasi. Mulai satu hingga lima kuintal. Hasilnya, hanya dalam tempo sekitar satu jam, bawang merah sebanyak 7,5 ton ludes terjual.

“Alhamdulillah, semua bawang merahnya habis terjual. Kalau masih mau beli atau belum kebagian, nanti bisa diorderkan lagi. Saat ini, masih banyak petani yang panen bawang merah,” cetus mantan Ketua DPRD Grobogan itu.

Sri mengungkapkan, produksi komoditas bawang merah di Kabupaten Grobogan mulai mengalami kenaikan pertanaman yang cukup pesat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pada tahun 2020 Grobogan hasil panen bawang merah mencapai 20.400 ton, menempati urutan keempat produksi terbesar di Jawa Tengah dengan luas panen sekitar 2.385 hektar. Sedangkan rencana panen bawang merah tahun 2021 seluas 2.600 hektar dengan produksi sekitar 24.000 ton.

Meski produksi bertambah setiap tahunnya, namun permasalahan pasokan permintan dan fluktuasi harga masih sering terjadi. Bahkan harganya terkadang sampai pada tingkat harga yang tidak masuk akal.

“Seperti saat ini, harga bawang merah juga anjlok karena hanya laku sekitar Rp 8-10 ribu per kilonya. Harga sebesar ini masih berada di bawah titik impas petani,” katanya.

Terkait kondisi itulah, pihaknya perlu melakukan upaya untuk melindungi petani. Adapun upaya yang sudah dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan PT Pura Agro Mandiri Kudus untuk penyimpanan bawang merah ketika harga panen jatuh. Pasalnya, PT Pura itu memiliki kontainer khusus yang bisa dipakai untuk menyimpan bawang merah selama beberapa bulan tanpa merusak kualitasnya.

“Kemudian, kita pada hari ini melakukan gerakan Grobogan Peduli Petani Bawang Merah. Melalui gerakan ini, kita harapkan bisa sedikit mengurangi beban petani. Saya minta, semua pihak untuk menyukseskan gerakan ini,” pungkasnya.