Pokdarwis Desa Coal Mabar Promosikan Bukit Porong Ke Australia

Labuan Bajo - Bukit Porong merupakan salah satu objek wisata pilihan selain Komodo yang mendunia yang letaknya di kawasan timur Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Desa Coal, Kecamatan Kuwus.

Desa ini sudah ditetapkan sebagai desa wisata pada 30 April 2021 lalu dan satu- satunya desa wisata di Kecamatan Kuwus mewakili destinasi KSPN Super Prioritas Labuan Bajo sebagai penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Bukit Porong lahir atas inisiatif anak- anak desa Coal,mereka ingin agar Bukit Porong dijadikan tempat wisata. Mereka pun memanfaatkan potensi ini dengan membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang diprakarsai oleh Alfonsius Sumarno Patut. Ia bersama anak muda sekampungnya berjuang mengembangkan potensi wisata di didesanya agar dikenal dunia.

Alfons pun membentuk Pokja Daya Tarik Wisata yang bertugas untuk mengelola dan mengembangkan potensi wisata yang ada di Desa Wisata Coal. Pokja ini terdiri dari Pokja Seni Budaya, Pokja Industri Rumahan dan Pokja Agrowisata. Salah satu destinasi wisata yang menjadi andalan mereka adalah Bukit Porong.

Selain itu ada kuliner Seperti jagung sangrai dan pisang rebus,kue lemet (terbuat dari ubi , parutan kelapa dan gula merah) kue serabbe terbuat dari tepung beras dan dimasak di atas arang kayu bakar dan Ntala kopi yang diracik dari biji kopi Arabika atau Robusta diseduh bersama jahe dan rempah lainnya.

Disana kita juga bisa menikmati keindahan alam seperti, sunrise di bukit porong,keindahan air terjun yang letaknya tidak jauh dari Bukit Porong yaitu Cunca (air terjun) Sekas, Cunca Durang, dan Cunca Wae Lowang. Ada juga wisata budaya seperti,Tari Caci, uji ketangkasan bela diri yang dibalut dalam bentuk tarian.

Selain pemandangan alam, daya tarik wisata dengan mengetengahkan konsep Storynomic Tourism, yaitu pengenalan narasi dengan storyteling yang sangat unik dan menarik, konten kreatif, living culture.Wisatawan juga bisa menikmati kearifan lokal masyarakat yang hidup di wilayah pedesaan.

Wisatawan yang berkunjung juga dapat menyaksikan pertunjukan seni hasil kreasi anak muda setempat maupun pentas seni tradisi khas Nusa Tenggara Timur yang telah ada sejak dulu. Kehadiran pertunjukan seni ini akan semakin menarik dengan latar belakang pemandangan di ketinggian Bukit Porong.

Kepada Kominfo Mabar, Senin (22/11), Alfonsius Sumarno menuturkan, saat ini untuk mempromosikan wisata tidak begitu sulit.Kalo kita melek teknologi dengan medsos maka semuanya menjadi mudah. Penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, website, virtual tour dan lainnya dalam bentuk sosial media, dapat dijadikan sebagai media promosi.

Salah satu tugas dari Porkdarwis ini, jelasnya, menggiatkan promosi. Dengan fotografi, videografi, bisa di-upload ke media sosial. Kami juga dorong anak-anak milenial desa Coal agar menjadi Youthuber, Tiktubher, Instragamable, pemerannya harus anak- anak desa kami,kata Alfonsius.

Cara promosi seperti ini sebagianya sudah kami lakukan.Yang sekarang kami lakukan yakni,dengan konsep Virtual Tour,kami promosikan keberagaman atraksi budaya Manggarai ke Negara Australia secara online melalui zoom meeting langsung dari Spot Bukit Porong.

Kegiatan ini melibatkan siswa dari SMPN 1 Kuwus, Manggarai Barat, NTT sebagai perwakilan dari Indonesia dengan menyuguhkan "Sanda dan Tarian khas adat Manggarai", Kami perkenalkan potensi ini kepada rekan siswa di Scotts Head Public School, New South Wales perwakilan dari Australia.

Selain atraksi budaya, ada Pertukaran Budaya antara Siswa Indonesia dan siswa dari Australia. Ini sebagai bentuk Pendalaman pemahaman budaya Indonesia oleh siswa dari Australia sekaligus belajar berbahasa Indonesia.

Kegiatan ini kami lakukan selain mempromosikan kebudayan kita, juga menjadi media promosi paket wisata bukit porong yang ada di desa wisata coal ke pasar internasional.

Selain itu, melalui kegiatan tersebut juga dapat memberi kesadaran kepada masyarakat khususnya anak muda agar semangat dalam membangun potensi yang dapat dijadikan sebagai atraksi wisata desa khususnya atraksi budaya, kuliner tradisional, dan pengembangan produk ekonomi kreatif.

Alfonsius berharap, melalui kegiatan ini, pertukaran budaya serta perkenalan antara siswa di Australia dan koleganya di Indonesia dapat terus terjalin, disamping itu ketertarikan siswa dari Australia akan budaya dan pariwisata Indonesia khususnya NTT dapat terbentuk, yang pada akhirnya dapat membuat ketertarikan untuk siswa di Australia untuk lebih memperlajari Bahasa Indonesia serta berkunjung ke NTT,ujarnya.

Kepala SMPN 1 Kuwus, Mateus Lumpak menyampaikan, apresiasi kapada kelompok Sadar Wisata Bukit Porong karena menjadikan SMPN 1 Kuwus sebagai mitra kolaborasi untuk berbagi kebudayaan bersama dengan siswa dari Australia.

Terima kasih kepada Pengelola Pokdarwis desa Coal yang telah memfasilitasi siswa kami untuk bisa berdiskusi dengan rekan-rekan siswa sejawat dari Scotts Head Public School, New South Wales Australia.

"Kami merasa bangga karena siswa kami bisa bertemu dengan siswa di Australia dalam hal kolaborasi pertukaran budaya sekaligus penanaman budaya di lembaga pendidikan ini, walaupun secara virtual," ujarnya .

Menurutnya, hal ini sangat bermanfaat bagi pembentukan karakter siswa karena bagaiman pun juga peserta didik karakternya bisa dibentuk dari sektor kebudayaan, sehingga anak-anak merasa budaya lokal sangat mendukung proses pembelajaran di sekolah.

Mateus menjelaskan, Kegiatan ini juga merupakan bentuk implementasi dari pembelajaran akademik atau pembelajaran tatap muka di kelas.

"Di samping itu juga anak-anak semakin mengenal dan memahami teknologi komunikasi. Negara Australia yang jaraknya jauh tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi ,Australia menjadi berada di depan kita," ujarnya.

Ia berharap, kegiatan ini berkelanjutan dan tidak bersifat temporer, sehingga anak-anak dapat termotivasi untuk selalu mempelajari dan melestarikan budaya Manggarai, karena ternyata dunia luar juga punya kerinduan untuk mempelajari budaya.

"Kami juga berharap kolaborasi ini bukan hanya dari sektor budaya saja, melainkan melakukan kerja sama dalam hal-hal lain misalnya dari sisi akademisnya, olahraga prestasinya untuk kita bisa memberi motivasi pada anak-anak agar mereka mampu bersaing dengan anak-anak di negara lain," ujarnya.

Selain itu, Kepala Sekolah SMPN I Kuwus ini berharap agar semangat anak muda di desa wisata Coal bisa memberikan inspirasi bagi anak muda lainnya untuk mengembangkan ide dan gagasan yang kreatif dan inovatif agar bisa memanfaatkan potensi daerahnya supaya desa kita bisa dikenal dunia.

Ia juga mengharapkan agar banyak pihak meluangkan waktu,datang dan lihat "Bukit Porong" desa Coal Kecamatan Kuwus Mangggarai Barat NTT.