Wali Kota Pekalongan Minta Perkuat Mitigasi Bencana

Kota Pekalongan - Program mitigasi bencana harus diperkuat. Seluruh pemangku kepentingan maupun elemen masyarakat diminta mengenali kondisi daerahnya termasuk memprediksi potensi bencana yang mengancam. Pasalnya, penanganan bencana alam merupakan tugas bersama tidak hanya pemerintah melainkan lintas sektor, serta masyarakat. Deteksi dini mitigasi bencana melalui sistem komunikasi dan koordinasi yang baik akan membantu stakeholder dalam penanganan bencana.

Hal ini disampaikan Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid dalam kegiatan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan “Penangulangan Bencana Berbasis Masyarakat Secara Cepat, Tepat, Terkoordinasi dan Terpadu”, bertempat di Kelurahan Klego,Kecamatan Pekalongan Timur,Kota Pekalongan, Selasa (23/11) siang

Pada kesempatan itu, Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Aaf tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat Kota Pekalongan untuk mengantisipasi dan meningkatkan koordinasi dalam mengenali potensi bencana di masing-masing wilayahnya. Disamping itu, seluruh elemen masyarakat perlu menyiapkan sarana dan prasarana penunjang seperti pendirian posko dapur umum, tempat umum, maupun logistik sejak dini.

“Ayo kita ajak untuk antisipasi agar bencana ini tidak terjadi secara meluas maupun berdampak lebih besar. Dalam arti, seluruh warga bergotong-royong dan berkoordinasi mana tempat-tempa yang memang masih rawan bencana, dipersiapkan juga misalkan nanti diperlukan dapur umum, tempat pengungsian, semuanya harus dikoordinasi dari sekarang. Jangan sampai banjir besar,baru bergerak,ini sudah terlambat,” tegas Aaf.

Menurut Aaf, potensi banjir di Kota Pekalongan di tahun ini kemungkinan masih ada. Bahkan, pihaknya sudah mengecek sendiri ke lapangan di beberapa wilayah dan perkampungan sudah tergenang banjir hingga 30 cm. Oleh karena itu, koordinasi antar seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan agar bencana ini tidak menimbulkan dampak yang lebih besar.

“Di Kecamatan Pekalongan Timur pada siang hari ini, kita koordinasi dengan Forkopimca dan BPBD setempat dan lurah serta perwakilan RT,RW, Karangtaruna, Kapolsek dan Danramil. Karena, pada tadi malam, terjadi hujan sangat besar, deras dan lama durasinya. Tadi Saya juga sudah turun ke lapangan ke beberapa kampung di Kelurahan Klego sudah banjir bahkan ada yang 30 cm. Mudah-mudahan evaluasi kita menghadapi musim banjir bisa semakin lebih baik, karena potensi Kota Pekalongan untuk terjadi banjir tahun ini masih ada,” terang Aaf.

Sementara itu, Camat Pekalongan Timur Darminto menjelaskan bahwa, dengan diadakannya Forkopimca ini diharapkan bisa lebih meningkatkan sinergi antar stakeholder dan seluruh elemen masyarakat dalam mempersiapkan segala hal menghadapi musim penghujan seperti sekarang. Sehingga jika nantinya terjadi suatu bencana bisa terkoordinir dengan baik dan resiko bencana yang semakin meluas bisa diantisipasi.

“Kami sudah mengantisipasi datangnya musim penghujan,pertama kita adakan Forkopimca dengan mengambil tema penanganan masalah banjir,karena saat ini sudah mulai musim hujan. Kita sudah mempersiapkan sejak dini agar warga kerja bakti di wilayah masing-masing kita juga sudah melaksanakan patroli dimana tempat-tempat yang perlu kita benahi dan bersihkan seperti saluran yang mampet harus dibersihkan agar aliran air lancar,” papar Darminto.

Darminto menyebutkan, dalam penanggulangan bencana banjir ini, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait diantaranya jajaran Polsek,Koramil,dan BPBD,serta Dinsos-P2KB setempat terutama diharapkan masyarakat bisa turut ikut andil membersihkan wilayahnya masing-masing.

“Terkait logistik, di wilayah Kecamatan Pekalongan Timur belum kami butuhkan,karena Alhamdulillah di wilayah ini belum ada pengungsi,hanya ada wilayah-wilayah yang tergenang namun bisa diatasi. Namun demikian,kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinsos-P2KB agar sewaktu-waktu kami membutuhkan, mereka siap membantu persiapan di dapur umur maupun evakuasi pengungsi. Adanya Forkopimca ini kami berharap ada sinergitas antara Pemda terutama Kecamatan Pekalongan Timur dengan Koramil, Polsek dan masyarakat. Kami berharap, masyarakat tidak hanya mengandalkan pemerintah saja, tetapi mereka juga harus peduli menangani bencana ini terutama banjir dan rob,” pungkasnya.