Dinkes Kota Pekalongan dan Organisasi Kesehatan Gelar Aksi Peduli HIV/AIDS

Kota Pekalongan - Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya, diperingati untuk menumbuhkan kesadaran dalam pencegahan wabah AIDS di seluruh dunia, yang diakibatkan oleh penyebaran HIV. Pemahaman masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS harus harus semakin meningkat agar semua orang mampu mencegah diri sendiri, keluarga, dan masyarakat di lingkungannya dari penularan HIV.

Masifnya penyebaran virus HIV/AIDS mendorong Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat dan sejumlah organisasi kesehatan masyarakat di Kota Pekalongan diantaranya Persatuan Persatuan Perawat Indonesia(PPNI), Forum Kota Sehat dan beberapa mahasiswa untuk semakin peduli,salah satunya dengan melakukan Kampanye dan Aksi Solidaritas Peduli HIV/AIDS dengan mengusung tema “Akhiri AIDS: Cegah HIV, Akses Untuk Semua” di 5 titik lokasi yang tersebar di Kota Pekalongan, Rabu (1/12).

Adapun kelima titik lokasi itu yakni Simpang Lima Jl Diponegoro, Perempatan Grogolan, Perempatan Ponolawen, Alun-Alun Kota Pekalongan, dan Perempatan Sorogenen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Indah Kurniawati mengungkapkan bahwa, pada 1 Desember ini merupakan Peringatan Hari AIDS Sedunia yang diperingati sebagai upaya lebih memberikan pemahaman kepada masyarakat luas khususnya di Kota Pekalongan untuk menyukseskan Penanggulangan HIV/AIDS menuju Ending AIDS 2030 dan mendorong komitmen bersama untuk meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu termasuk pelayanan kepada penderita HIV/AIDS atau yang biasa dikenal dengan ODHA.

“Dalam Peringatan Hari AIDS pada hari ini kami melakukan kampanye atau orasi serta melakukan aksi pembagian leaflet dan pin yang terbagi dalam 5 lokasi. Sehingga,masyarakat terutama pengguna jalan bisa semakin paham bahwa AIDS ini menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia, khususnya Kota Pekalongan yang masuk dalam salah satu Standar Pelayanan Minimal Kesehatan yang harus dicapai,” tutur Indah.

Menurut Indah, berdasarkan arahan dari Menteri Kesehatan RI bahwa strategi menghambat laju epidemi HIV adalah dengan menerapkan : S-T-O-P : Suluh-Temukan-Obati-Pertahankan agar target Three Zero 95-95-95 yaitu 95% ODHA mengetahui status HIV-nya , 95% ODHIV yang mengetahui status HIV-nya mendapatkan Antiretroviral (ARV), dan 95% ODHIV yang telah mendapatkan obat ARV mencapai supresi viral-loadnya.

“Oleh karena itu, untuk masyarakat yang sehat diminta untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan menjauhi kebiasaan hidup yang beresiko. Diharapkan dua hal penting itu,selain masyarakat bersedia untuk melakukan tes bagi yang beresiko,mau mengikuti terapi pengobatan sehingga berhasil viral load darahnya diturunkan. Masyarakat sendiri harus melakukan PHBS dan mendukung para ODHA ini untuk tidak dikucilkan dan mendukung agar bisa melakukan terapi,” pungkasnya.