Fantatik dan Sukses Berkah Community Hibur Korban Banjir Pekalongan Barat

Kota Pekalongan - Kepedulian terhadap korban banjir di Kota Pekalongan terus mengalir,salah satunya dari Forum Anak Kota Batik (Fantatik) yang dibentuk oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Pekalongan bersama Sukses Berkah Community yang menghibur para korban banjir di pengungsian Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Selasa (30/11).

Dalam kegiatan sore tersebut, Fantatik memberikan trauma healing dengan mengajak anak-anak korban banjir bernyanyi dan bermain bersama. Sementara, Sukses Berkah Community memberikan tausyiah dan pengajian kepada para ibu dan bapak pengungsi agar tabah menghadapi bencana.

Camat Pekalongan Barat melalui Kepala Seksi Pembangunan, Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial, Kendah Harjaning Ati mengungkapkan bahwa kegiatan trauma healing ini terlaksana berkat kolaborasi Kecamatan Pekalongan Barat dengan Fantatik, Mahasiswa Unikal dan Sukses Berkah Community,dimana secara sukarela mereka menawarkan diri untuk menghibur para pengungsi yang ada di Kecamatan Pekalongan Barat. Sehingga, dengan begitu para pengungsi bisa sedikit melupakan kesedihannya akibat rumahnya terendam banjir dan harus mengungsi sejak 23 November lalu.

“Rata-rata pengungsi disini berasal dari warga Pasirsari dan Kramatsari,Kelurahan Pasirkratonkramat yang rumahnya terendam banjir hingga selutut orang dewasa dan sampai saat ini belum surut,” ucap Kendah.

Kendah menyebutkan, saat ini jumlah pengungsi yang ada di Aula Kecamatan Pekalongan Barat berjumlah 115 orang,terdiri dari 25 orang anak-anak dan 90 orang dewasa. Pihaknya mengapresiasi atas kepedulian dari berbagai pihak khususnya Fantatik dan Sukses Berkah Community yang sudah menyelenggarakan kegiatan trauma healing ini agar para pengungsi merasa terhibur dan bisa ceria kembali ditengah bencana yang melanda.

“Semoga dengan adaya trauma healing ini, para pengungsi khususnya anak-anak bisa merasa terhibur dan melupakan kesedihan mereka,sehingga mereka bisa ceria lagi ,dan bermain dengan senang hati tanpa mengingat rumahnya yang terendam banjir,mereka bisa merasa bahagia selama berada di pengungsian,” harap Kendah.

Sementara itu, Fasilitator Fantatik Nesya Kirana menjelaskan, kegiatan trauma healing yang diberi nama “Banara” (Bermain Bareng Anak Gembira) ini merupakan salah satu program Fantatik dalam mengajak anak-anak di pengungsian untuk bermain bersama,serta mensosialisasikan hak-hak anak melalui berbagai permainan agar bisa menghibur mereka.

Nesya menerangkan bahwa, pada awal dirinya dan teman-teman Fantatik datang ke lokasi pengungsian ini,anak-anak korban banjir merasa tidak bersemangat. Namun, kedatangan tim trauma healing ini bisa sedikit mengobati dan menghibur mereka dalam menghadapi bencana yang melanda mereka.

“Pada waktu awal memang mereka belum semangat,setelah kita berkenalan dan bermain bareng,semangat mereka luar biasa dan sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan trauma healing ini memang bukan yang pertama kali kami lakukan,karena sebelumnya kami juga berkolaborasi dengan Pemkot dan komunitas lainnya berkeliling ke beberapa pengungsian banjir,seperti beberapa hari lalu bersama Bapak Walikota dan jajarannya melakukan kegiatan serupa di Pengungsian Aula Kelurahan Degayu,Kecamatan Pekalongan Utara,” ucap Nesya.

Ditambahkan Perwakilan Anggota Fantatik,Satrio Ahmad Faza, bahwa kegiatan trauma healing ini selain menghibur anak-anak di pengungsian, mereka juga memberikan edukasi dan bantuan jajanan anak agar mereka senantiasa semangat dan termotivasi dalam melewati bencana yang tengah mereka hadapi.

“Kami datang kesini untuk memberikan semangat dan motivasi mereka, bukan hanya sekedar bermain saja tetapi juga mengedukasi mereka melalui beberapa kuis dan materi yang kami sisipkan di dalamnya. Kami berharap mereka bisa ceria kembali dan tetap bersemangat. Tidak hanya itu,kami juga berdoa semoga banjirnya bisa segera surut agar para pengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing dan melakukan aktivitasnya seperti sedia kala,” pungkas Satrio.