Pemkab Demak Gelar Evaluasi Smart City 2021

Demak – Program smart city sudah tercapai 100 persen, namun untuk rencana aksi tahun 2021 tidak semuanya terealiasasi karena adanya pandemi COVID-19 dan dana yang sudah dianggarkan harus terkena refocusing.

Hal itu dikatakan Bupati Demak Eisti’anah, saat melakukan presentasi pada Evaluasi Smart City Tahun 2021 Kabupaten Demak yang diikuti secara daring di Gedung Gradhika Bina Praja, Selasa (7/12).

“Pemerintah Kabupaten Demak sangat komitmen terhadap kenaikkan anggaran untuk smart city,” kata Bupati Eisti.

Dari kenaikan anggaran yang diberikan, lanjutnya, berdampak positif atas perubahan yang terjadi meliputi semangat tim meningkat, capaian rencana aksi smart city tinggi, tambahan inovasi quick wins, hasil survey kepuasan masyarakat meningkat dan masyarakat lebih sejatera.

Eisti juga menyebutkan terkait prestasi yang diraih dalam smart governance diantaranya laporan keuangan daerah meraih lima kali WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) secara berturut turut, SINOVAK CME (Cengkraman Mata Elang) masuk ke dalam Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik.

Sedangkan untuk smart ekonomi, jelasnya, angka kemiskinan di Kabupaten Demak menurun, di tahun 2010 mencapai 18,76, pada tahun 2020 turun menjadi 11,86 atau rata-rata menurun 0,69 persen pertahun. Untuk Index Pembangunan Manusia (IPM) than 2020 yaitu 72,22 naik dari tahun 2019 sebesar 71,87. Rata-rata kenaikan IPM Kabupaten Demak lima tahun terakhir sebesar 0,54 poin, lebih tinggi dari Jawa Tengah (0,52) dan Nasional 0,51 poin.

Atas presentasi yang di sampaikan Bupati Demak, para asesor yang terdiri dari Adi Mulyanto, Hery Abdul Azis, Rudy hartanto, Rosikin, Hafni Septiana dan Shita Laksi, sangat mengapresiasi karena telah mendapatkan yang komprehensif sampai dengan data dan angka.