Pemkab Pemalang Terima Bantuan Gama Rain Filter dan Gamakids

Pemalang - Pemerintah Kabupaten Pemalang menerima bantuan alat deteksi stunting (Gamakids) dan alat penjernih air (Gama Rain Filter) dari Universitas Gajah Mada (UGM) di Pendopo Kecamatan Belik. Selasa (7/12).

Dalam acara tersebut narasumber dari UGM memaparkan mengenai gambaran alat, manfaat dan cara penggunaannya.

Kabid Pembangunan Manusia dan Masyarakat Bappeda Kabupaten Pemalang Titien Soewastiningsih mengatakan,  kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Pemalang dengan UGM sudah di MoU sejak tahun 2017.

"Kami sering diundang ke UGM untuk berdiskusi mengenai kebutuhan-kebutuhan Pemerintah Daerah yang masuk didalam program strategis yang ada di Pemalang," kata Titien.

Titien mengungkapkan, dengan adanya kerjasama tersebut munculah kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) yang bersifat tematik termasuk adanya beberapa penelitian-penelitian yang dilaksanakan oleh UGM di Kabupaten Pemalang.

"Kerjasama tersebut merupakan salah satu program yang dilaksanakan pada sistem inovasi daerah tentang keterlibatan perguruan tinggi sebagai salah satu stakeholder yang ikut serta didalam proses pembangunan Kabupaten Pemalang yang kita sebut Penta Helix, yang di dalamnya terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, bisnis, masyarakat dan media," ujarnya.

Media sosial, disebutkan Titien, sangat berpengaruh sekali terhadap proses-proses pembangunan maupun beberapa isu strategis yang harus kita dapatkan akses informasinya.

Salah satu peran perguruan tinggi, ungkap Titien, adalah merealisasikan hasil-hasil penelitian maupun inovasi yang ada diperguruan tinggi untuk membantu Pemerintah Kabupaten Pemalang didalam memecahkan isu-isu strategis, salah satunya isu stunting dimana Kabupaten Pemalang masuk menjadi salah satu yang mendapatkan program penurunan stunting karena tingkatnya yang sudah cukup tinggi.

Terkait stunting, Titien menjelaskan Kabupaten Pemalang memiliki tim penanggulangan stunting yang selama ini telah berupaya keras.

Titien menuturkan, intervensi spesifik dilakukan oleh Dinas Kesehatan beserta jajaranya dan intervensi sensitif dilakukan oleh lintas sektoral perangkat daerah sesuai dengan tupoksinya.

"Adanya penurunan kasus stunting yang sudah cukup  segnifikan menjadikan Pemalang sebagai kabupaten yang terinovatif dan terinspiratif dalam penanggulangan stunting yang telah berhasil menurunkan angka stunting hampir mencapai 70 persen kasus stunting dari sekitar 46% turun menjadi 10,35% pada tahun ini," ujarnya.

Menurut Titien, salah satu kendala dalam penanggulangan stunting adalah karena keterbatasan alat yang akuratif dan validatif guna memotret dengan jelas apakah anak ini berpotensi stunting atau tidak.

"Selama ini ketika kami berkunjung tentang stunting, di penimbangan di posyandu ternyata alat pengukurnya belum cukup bagus," ujarnya.

Sebelumnya, Camat Belik Heru Weweg Sembodo menyampaikan terima kasih kepada Kepala Bappeda yang telah memberikan alat stimulan bagi desa-desa di enam kecamatan di Kabupaten Pemalang Khususnya untuk Belik yang tidak hanya alat deteksi stunting saja  tapi juga alat yang dibutuhkan di Belik yaitu Gama rain filter atau alat penyaring air hujan.

Heru menyampaikan, alat tersebut memang dibutuhkan karena Kecamatan Belik dan Pulosari tercatat sebagai kecamatan yang kekurangan air bersih dan harus membeli air bersih setiap harinya.

Setelah mendapatkan penjelasan atau paparan terkait penggunaan alat Gama Rain Filter dari narasumber Heru bersyukur karena sudah ada teknologi yang cukup sederhana yang nantinya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat di Kecamatan Belik yang lazim menampung air hujan untuk konsumsi, menurut Heru ketika ada air hujan mereka tidak beli air tapi bisa menampung air hujan melalui atap langsung ke tanki permanen maupun semi permanen yang sebelumnya sudah tersaring lewat filter.

Daerah punggung seperti di Belik, kata Heru, tipikal atapnya terbuat dari seng dan biasanya ditutup dengan tir agar seng bisa awet, namun setelah mereka tampung dari atap  langsung masuk dan sebagian langsung dikonsumsi untuk kebutuhan hidup sehari hari.

"Dengan adanya teknokogi Gama Rain Filter, harapannya dapat digunakan untuk menyaring kotoran dalam bentuk kasar dan bisa menyaring partikel-partikel yang membahayakan bagi kesehatan masyarakat, dan harapannya masyarakat kecil bisa membeli part filternya saja dengan harga yang bisa dijangkau," pungkasnya.