Stafsus Menag Apresiasi Pencanangan Desa Sadar Kerukunan

Batang - Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama Wibowo Prasetyo mengapresiasi pencanangan Desa Sadar Kerukunan di Desa Kuripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Menurutnya, pembentukan Desa Sadar Kerukunan ini merupakan inisiatif baik yang harus terus dilakukan. Kerukunan, merupakan pondasi utama bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sangat beragam.

“Bangsa Indonesia itu beragam, mulai dari agama, suku, adat, budaya hingga bahasa. Ini kekayaan sekaligus kekuatan bangsa Indonesia. Kita dikuatkan oleh segala perbedaan tersebut. Dan sejatinya perbedaan, keberagaman inilah kekayaan sekaligus kekuatan bangsa yang tidak dimiliki bangsa-bangsa lain. Sejarah panjang negeri ini membuktikan kekuatan bangsa dalam menghadapi segala tantangan dan rongrongan,” katanya di sela acara Pencanangan Desa Sadar Kerukunan di Desa Kuripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Senin (13/12).

Ia menegaskan, inisiatif baik ini harus terus dilanjutkan. Kalau sekarang kita sedang berjuang mengusir Virus Corona, maka mari sekarang kita justru sebarkan virus kerukunan ke seluruh pelosok desa. Kita junjung toleransi antarumat beragama, menghormati budaya lokal dan selalu memberi contoh baik atas praktik keberagaman.

Bupati Batang Wihaji mengatakan, saat ini hal yang paling mahal bagi bangsa Indonesia adalah persatuan dan kesatuan, karena seringkali pendekatan yang digunakan untuk memprovokasi adalah media agama.

“Sebab ketika ada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang ingin memprovokasi, pasti akan berdampak negatif. Dari sisi ekonomi menghabiskan biaya yang tidak sedikit untuk menata kembali negara ini,” jelasnya.

Ia mengapresiasi untuk Desa Kuripan, karena bersedia menjadi percontohan Desa Sadar Kerukunan dari berbagai agama.

“Indonesia telah lahir dari kebhinekaan, yakni keberagaman suku dan agama, hingga bahasa. Namun kita balut menjadi satu menjadi NKRI,” tegasnya.

Dari semua itu, yang terpenting adalah kita mampu memberi teladan bagi masyarakat.

“Di Kuripan sudah banyak memberi contoh tentang kehidupan sosial. Walaupun berbeda agama, alhamdulillah saling tolong-menolong. Contoh nyatanya, Pemkab Batang tahun ini telah memperbaiki beberapa gereja di Kecamatan Bawang, termasuk menyiapkan lahan pemakaman,” ungkapnya.

Ia mendukung sepenuhnya agar Desa Kuripan menyebarkan virus kerukunan umat beragama.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Batang, M. Subkhi mengutarakan, Desa Sadar Kerukunan ini dibentuk untuk membangkitkan semangat masyarakat dalam rangka melestarikan budaya asli bangsa Indonesia.

“Sejak dulu masyarakat Indonesia memiliki rasa tenggang rasa yang tinggi, untuk menjaga keanekaragaman suku, agama dan bahasa, yang saling menjaga kerukunan antar sesama warganya,” terangnya.

Ia mengharapkan, setelah dibentuknya Desa Sadar Kerukunan ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengikuti jejak positif Desa Kuripan.