Pemprov Jateng Segera Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

Demak –  Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan, vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun akan dilakukan setalah target minimal 70 persen terpenuhi.

“Untuk vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun dapat dimulai dengan ketentuan telah mencapai target minimal 70 persen dosis pertama dan target minimal 60 persen dosis pertama lansia sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Sumarno dalam rapat koordinasi yang diikuti Bupati Demak Eisti’anah, didampingi jajaran forkopimda, Senin (13/12).

Rapat tersebut di lakukan secara daring melalui Zoom Meeting dan dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sumarno juga menjelaskan terkait total kasus COVID-19 per 12 Desember 2021 di Jawa Tengah.

“Total kasus COVID-19 di Jawa Tengah hingga 12 Desember adalah sebesar 626.368, terjadi penambahan 10 kasus positif. Positivity rate relative menurun dari minggu 48 yaitu (0,35%) menjadi 0,23% pada minggu 49. Sementar untuk case fatality rate relative sama dari minggu 48 (6,46%) menjadi 6,47% pada minggu 49," ujarnya.

“Sementara itu untuk kasus kematian COVID-19 pada minggu ke-49 sudah melandai. Pada minggu ke-49 semua Kabupaten/Kota telah mencapai target pemeriksaan spesimen per minggu. Jadi proporsi COVID-19 dari minggu ke-45 sampai ke-49 belum di tracing 100% sehingga kasus yang tidak dipantau berpeluang untuk menularkan," tambahnya.

Lanjutnya, per 12 Desember 2021, ketersediaan tempat tidur ICU adalah 988 dan tempat tidur isolasi adalah 7.577.

Dirinya juga menjelaskan terkait cakupan vaksinasi di Jawa Tengah. Untuk cakupan vaksinasi Jawa Tengah, dosis 1 yaitu 73,88 %, dosis 2 yaitu 53,59 %, dan dosis 3 yaitu 0,59 %.

“Sesuai dengan tindak lanjut SE Gubernur No.443.5/0016098 tentang percepatan vaksinasi COVID-19 bagi lansia dan antisipasi libur natal 2021 dan tahun baru 2022 di Jawa Tengah,” tandasnya.

Dirinya berharap, penegakan protokol kesehatan tetap dan selalu dilakukan mengingat adanya potensi kerumunan baru di masa pandemi COVID-19 yang mulai mereda, serta pengawasan dan pengawalan mudik secara ketat oleh sektor-sektor terkait untuk antisipasi adanya lonjakan pemudik saat libur Nataru.

Sementara itu, Gubernur Ganjar menanggapi bahwa ada target yang harus diselesaikan yaitu target harian per faskes.

Ia mengimbau agar dibuat posko serbuan vaksin, kemudian dapat menggandeng TNI-Polri untuk melakukan percepatan vaksinasi, Serta yang belum mencapai target 100%, seluruh strateginya harap dikirimkan ke Dinkes, sehingga targetnya tidak terlalu berat.

“Vaksinasi harian akan dipantau. Jadi setiap daerah harus memantau apa permasalahan terkait vaksin yang hampir kedaluwarsa. Segera melapor untuk yang tidak mampu, nanti akan dibantu mendistribusikan kepada yang lain,” kata Ganjar.

“Kemudian untuk DKK provinsi koordinasikan dengan pusat kapan vaksin untuk anak dapat didistribusikan. Dua minggu jelang akhir tahun dan satu minggu di awal tahun menjadi pengawasan ketat," pungkasnya.