Demak – Air rob yang semakin tinggi merendam ratusan gudang garam atau tempat menyimpan garam di desa Kedungmutih Wedung.
Petani garam yang memiliki gudang mulai gelisah karena garam yang telah disimpan beberapa bulan volumenya berkurang karena intrusi air rob. Meskipun belum ada kenaikan harga garam terpaksa petani membongkar untuk menyelamatkan asset yang dimiliki.
"Kerugian akibat air rob yang semakin tinggi, garam yang hilang sekitar 10 ton. Alhamdulillah 50 ton masih bisa diselamatkan," kata petambak garam dari desa Kedungmutih, H Nur Ahfad, di Demak, Rabu (3/6).
Nur Ahfad mengatakan, ingin menyimpan terus garamnya hingga harga naik. Namun, air rob semakin naik. Jika dibiarkan, berakibat garamnya akan habis diterjang air rob.
"Meski harga garam hanya Rp27.000 per kuintal terpaksa dilepas untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Seharusnya di awal panen harga garam per kuintal mencapai Rp35.000 hingga Rp40.000," paparnya.
Lebih lanjut, salah satu penyebab air rob bergerak cepat karena jebolnya tanggul sungai SWD I di desa Kedungmutih. Selain menghilangkan ikan dan udang piaraan, air rob mengancam keberadaan gudang garam yang mencapai ratusan dan masih penuh berisi garam.
"Dari kejadian tersebut petambak dan petani garam kesulitan untuk memproduksi garam dan nengelola tambak. Sebab setiap rob datang seluruh bagian tambak tergenang air," tegas Nur Ahfad. (Kominfo)