Wali Kota Banjarmasin: COVID-19 Belum Usai, HIV/AIDS Mengintai

Banjarmasin - Selain penularan virus COVID-19, penyakit menular yang tak kalah seramnnya dengan virus berasal dari negeri tirai bambo itu adalah penularan virus HIV/ AIDS. Di Kalsel, jumlah kasus HIV AIDS yang terdata hingga hari ini sekira 3.300 kasus, sekitar 40 persennya berasal dari Kota Banjarmasin.

Menurut Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, kasus HIV AIDS di Kalsel khususnya di Kota Banjarmasin harus menjadi perhatian semua pihak. Apalagi, lanjutnya, saat ini pandemi COVID-19 masih marak, sehingga dirinya berharap masyarakat jangan lengah.

“Dua tahun ini kita berjibaku dengan pandemi COVID-19, sedangkan kasus-kasus penyakit menular lainnya, termasuk juga penyakit yang menjadi perhatian seperti HIV kemudian DBD, selama ini semua tertutupi oleh pandemi COVID-19 padahal kasusnya berjalan terus. Makanya kami berharap ini menjadi perhatian kita juga,” ujarnya, saat Peringatan Hari AIDS Sedunia dan Launching Video Kampanye Koalisi Peduli HIV/AIDS, di Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Senin (27/12).

Salah satu cara untuk menghindari penularan penyakit tersebut, lanjutnya, adalah dengan melakukan pencegahan.

“Tadi saya tekankan dalam arahan bagaimana agar kita bisa melakukan upaya pencegahan, kalau yang sudah terjadi, ini kan harus ditangani, tapi kalau yang bisa dicegah, ya sebaiknya program pencegahan bisa dilaksanakan,” harapnya.

Ibnu Sina mengatakan, cara paling mudah untuk melakukan pecegahan penularan penyakit tersebut adalah dengan memberikan pembelajaran dan menghindari pergaulan bebas.

“Anak-anak kita di masa pandemi ini kan lebih banyak di rumah, jadi lebih dekat dengan keluarga, dengan ayahnya, dengan ibunya, dengan orang tua sehingga mereka bisa diberikan edukasi tentang bahaya virus tersebut,” katanya.

Selain orangtua, ujarnya, peran para tokoh di masyarakat juga sangat penting dalam mensosialisasikan pencegahan, sehingga para remaja serta orang dewasa lebih paham tentang bahaya penyakit tersebut.

“Mudah-mudahan ini bisa disosialisasikan melalui tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, termasuk juga institusi pemerintah. Dalam hal ini SKPD terkait seperti Dinas Kesehatan kemudian juga pembinaan keluarga sampai camat dan lurah,” pungkasnya.