Pemerintah Targetkan Infrastruktur TIK Tuntas 2024

Natuna - Pemerintah menargetkan penyelesaian pemerataan pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada tahun 2024.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, dalam  acara Retrospeksi 2021 dan Outlook 2022 Selasa (28/12), menyatakan, pandemi COVID-19 dan disrupsi teknologi digital di semua sektor kehidupan masyarakat menjadi pendorong percepatan akselerasi transformasi digital nasional Indonesia.

Johnny menyampaikan bahwa Kementerian Kominfo berupaya melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital dari hulu hingga hilir yang dimulai dari lapisan backbone, middle mile hingga the last mile.

“Untuk mendorong migrasi aktifitas masyarakat, maka roadmap pembangunan nasional di sisi digital adalah menyelesaikan pembangunan ICT infrastruktur yang tadinya didorong karena disrupsi teknologi. Dengan munculnya COVID-19, kita harus lakukan akselerasinya dilakukan di semua layer dan semua level di Indonesia," jelas Menteri Johnny.

Menteri Johnny juga menjelaskan, di level lapisan back bone, Kominfo telah melakukan penggelaran jaringan fiber optik. Hingga tahun 2021 telah digelar lebih dari 359 ribu Km jaringan fiber optik baik di darat dan di laut Indonesia, termasuk Palapa Ring sepanjang 12.300 Km.

“Cakupan tersebut masih belum cukup, sehingga penggelaran fiber optik oleh Kominfo dan operator seluler masih harus terus kita lakukan. Di tahun 2022, kita masih membutuhkan penggelaran fiber optik di darat dan di laut untuk menghubungkan semua titik-titik yang belum itu sepanjang sekitar 12.083 km seluruhnya,” jelasnya.

Menteri Johnny menyampaikan, total keseluruhan fiber optik nasional ditargetkan pembangunannya hingga tahun 2022 sepanjang 12.399 km. Target itu akan melengkapi hampir 370 ribu km fiber optik yang diperkirakan memiliki panjang lebih dari 9 kali lingkaran bumi.

“Kita akan membangun Base Transceiver Station untuk melengkapi seluruh desa dan kelurahan di Indonesia yang totalnya sebanyak 83.218 desa dan kelurahan, 12.548 diantaranya itu blankspot, dari total 12.548 desa dan kelurahan yang belum terjangkau layanan telekomunikasi, sebanyak 3.435 diantaranya berada di wilayah komersial dan sisanya 9.113 di wilayah terluar, terpencil dan terdepan (3T) atau nonkomersial. Kami menargetkan semuanya terkoneksi pada tahun 2022,” tutup Menteri Johnny.

Menteri Johnny berharap dari sisi luas wilayah dan sebaran kehidupan masyarakat lebih dari setengah Indonesia area blankspot yang harus di tuntaskan. pembangunan BTS yang saat ini sedang berlangsung dan terus berlangsung sampai dengan tahun 2022 nanti kita harapkan di akhir tahun 2022 seluruh desa dan kelurahan yang blankspot sudah terlayani dengan sinyal 4G.