Khofifah Minta Masyarakat Optimistis Bangun Ekonomi di Tengah Pandemi

Bojonegoro - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh masyarakat optimistis membangun ekonomi dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Ajakan tersebut disampaikan Khofifah dalam acara peresmian kantor PC Muslimat NU Cabang Bojonegoro, akhir pekan lalu.

"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menjaga semangat dan optimisme bahwa setelah ada kesulitan akan ada kemudahan (inna ma'al usri yusro). Insya Allah ekonomi kita segera bangkit. Hal yang menopang berbagai potensi pertumbuhan ekonomi  dapat menjadi penguat optimisme kebangkitan tersebut. Jangan lupa merawat persatuan dan  kerukunan mengingat  bangsa Indonesia ini  terdiri dari belasan ribu pulau, ratusan suku, ribuan bahasa maupun adat istiadat yang ada," ungkapnya.

Gubernur Khofifah menegaskan, dengan merawat kerukunan dan persatuan akan menjadi modal kuat tumbuhnya social kapital bagi bangsa dan negara.

"Karena ketentraman dan ketenangan  yang terwujud akan memberi efek pada ekonomi kita tumbuh produktif, pendidikan kita berjalan maksimal, dimensi sosial kita juga tumbuh produktif begitu juga bidang lainnya," katanya.

Gubernur Khofifah yang juga selaku Ketua Umum PP Muslimat NU ini kemudian juga melanjutkan bagaimana ujian-ujian yang bisa mempengaruhi kerukunan umat sering terjadi di masa sekarang. Utamanya, dengan adanya kemajuan teknologi bisa mengganggu hubungan antar sesama umat tanpa terasa karena gerakannya secara virtual.

"Ini PR yang bisa mengganggu ukhuwah islamiyah, wathaniyah dan insaniyah. Tugas kita adalah menjaga ketentraman dan kerukunan yang sudah terbentuk di lingkungan kita. Jangan lupa tetap diikuti doa," tuturnya.

"Tidak masalah lebih sering menatap layar handphone jika  gadget masing-masing bisa dimanfaatkan untuk mengakses belajar hal produktif, aplikasi pembelajaran UMKM, jejaring pemasaran produk, juga tadarrus al-quran. Ini bentuk transformasi digital yang baik,"  tambah dia. 

Dengan kehadiran teknologi yang semakin akrab di masyarakat, lanjut Khofifah, maka harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendukung hal produktif. 

"Insya Allah jika dimanfaatkan dengan baik, teknologi akan meningkatkan derajat keilmuan kita. Insyaallah juga, Allah akan mengangkat derajat kemulyaan  diri kita. Amin," ucapnya.

Diakhir, tak lupa Khofifah menegaskan kembali bahwa saat ini pandemi COVID-19 belum selesei. Dengan ditemukannya penyebaran varian baru COVID-19 yakni Omicron, Khofifah juga mengingatkan kembali untuk terus menjaga protokol kesehatannya. Terlebih, menjelang memasuki bulan Rajab, seringkali masyarakat melakukan ziarah-ziarah wali songo secara masif.

"Silakan berziarah, tetapi dengan menjaga protokol kesehatan yang baik. Niatnya haik, tujuannya baik harus dengan cara yang baik pula," imbuhnya.

Selain itu, dirinya turut mebagikan data yang berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, Indeks Kebahagiaan masyarakat Jawa Timur mencapai 72,08 poin. Angka tersebut meningkat 1,31 poin dari nilai pada 2017 senilai 70,77. Jika dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa, Indeks Kebahagiaan Jawa Timur paling tinggi, baik dari sisi nilai maupun peningkatannya.

"Ini artinya meski dalam kondisi pandemi masyarakat Jatim tetap bahagia. Apa indikasinya? Itu semua antara lain  karena istighosah dan khataman Qur'an yang dilakukan panjenengan semua. Jadi saya mohon sekali, untuk prokes tetap dijaga dan lakukan vaksinasi. Ya doa dan ikhtiar," ajaknya.