Terbaik Kelola PAD, Morowali Jadi Tujuan Studi Banding Pemkab Bantaeng

Morowali - Sebanyak Lima orang perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng melaksanakan studi banding pengelolaan pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Morowali, Jumat (28/1).

Kehadiran rombongan studi banding dari Pemkab Bantaeng disambut langsung Bupati Morowali Taslim beserta Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Harsono Lamusa, dan seluruh kepala bidang, di Ruang Pola Lantai Satu Kantor Bupati.

Kelima perwakilan Pemkab Bantaeng diantaranya, Wakil Ketua DPRD Bantaeng Didik Sugianto, Ketua Komisi B Asriyud Asman, Wakil Ketua Komisi B Moh. Yusuf, Anggota DPRD Abd, Rahman, Andi Nurhayati, Sudarman, serta Kabag Perekonomian dan SDA A. Sri Wiyanti.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Taslim mengungkapkan strategi pengelolaan PAD Morowali hingga mengalami peningkatan yang signifikan di era kepemimpinannya.

"Sejak terpilihnya saya sebagai bupati dan Najamudin sebagai Wabup di Pilkada 2018 telah mengalami peningkatan PAD. Sebelumnya, tahun 2018 capaian PAD Morowali berkisar Rp181 miliar, namun kurun waktu tiga tahun kepemimpinan kami terjadi peningkatan PAD yang signifikan yakni kurang lebih Rp184 miliar. Meningkatnya PAD tidak terlepas dengan adanya industri di Morowali.

Selain itu, jelasnya, naiknya PAD juga dipengaruhi oleh sejumlah strategi peningkatan pengelolaan PAD diantaranya perolehan dari perpanjangan izin tinggal orang asing, pajak makan minum karyawan, PBB, Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), galian C, dan lain sebagainya yang menjadi objek potensi PAD Kabupaten Morowali.

Tidak hanya itu, tambah bupati, meningkatnya PAD Morowali juga disebabkan adanya keseriusan, loyalitas, dan integritas yang tinggi bagi petugas yang diberi amanah atau kepercayaan menagih.

Sementara itu, Ketua rombongan perwakilan Pemkab Bantaeng Didik Sugianto mengatakan bahwa dijadikannya Kabupaten Morowali sebagai daerah tujuan studi banding pengelolaan PAD karena merupakan salah satu daerah yang mengalami peningkatan PAD yang sangat signifikan.

"Dijadikannya Kabupaten Morowali sebagai tujuan studi banding pengelolaan PAD disebabkan karena Kabupaten Morowali adalah salah satu daerah yang mengalami peningkatan PAD secara signifikan. Olehnya sejumlah poin penting cara meningkatkan PAD Kabupaten Morowali menarik untuk diadopsi diantaranya pemungutan objek pajak makan minum karyawan, perolehan PAD dari perpanjangan izin tinggal orang asing dan lain sebagainya yang menjadi objek pendapatan yang sah. Insya Allah, setelah kembali dari Morowali, objek pendapatan yang belum dilakukan penagihannya di Kabupaten Bantaeng akan kami optimalkan untuk ditindak lanjuti guna meningkatkan PAD Kabupaten Bantaeng," pungkasnya.