Pemkab Kapuas Siap Antisipasi Karhutla

Kuala Kapuas - Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat meminta kepada seluruh masyarakat untuk bersinergi dalam menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Hal tersebut disampaikan saat menjadi inspektur upacara pada Apel Gabungan Gelar Pasukan dan Peralatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas beserta instansi terkait (TNI, Polri, Manggala Agni dan Relawan) dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan karhutla tahun 2020, Selasa (16/6).

Menurut Ben, beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan Karhutla antara lain pemetaan wilayah hutan dan lahan yang memiliki titik api besar, simulasi dan latihan pemadaman api menggunakan alat sederhana, penyuluhan kepada masyarakat dan juga patroli rutin di berbagai titik yang rawan terjadi kebakaran.

"Dalam pencegahan karhutla di Kabupaten Kapuas kita telah membangun posko-posko mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten yang melibatkan masyarakat sekitar. Jadi masing-masing wilayah sudah memiliki tanggung jawabnya dalam mencegah karhulta tersebut," paparnya.

Ben menjelaskan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mulai periode Januari 2020 sampai saat ini terdapat 104 titik hot spot di 12 Kecamatan dengan luasan lahan yang terbakar seluas 0,5 hektar. Untuk itu diperlukan komitmen bersama agar wilayah Kabupaten Kapuas terhindar dari bencana Karhutla tersebut.

“Pada tahun 2019, titik api yang ada di Kabupaten Kapuas telah berkurang sebanyak 60 persen dari tahun 2018, hal itu merupakan sesuatu yang bagus sebab telah mengurangi bencana kebakaran lahan yang ada di Kabupaten Kapuas,” ujarnya.

Bupati Kapuas juga menghimbau bagi petugas yang menjaga posko Karhutla baik di tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten agar selalu semangat dalam bekerja serta melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing sesuai apa yang telah diberikan oleh pimpinan.

“Saya instruksikan kepada Camat dan seluruh jajarannya untuk membentuk posko-posko Karhutla yang berfungsi juga sebagai Posko COVID-19, mulai dari desa sampai kecamatan untuk bersama-sama melakukan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya Karhutla,” pungkasnya.