Pemkot Kediri Pastikan Kesiapan Hadapi Gelombang Omicron

Kediri - Upaya Pemerintah Kota Kediri dalam menghadapi gelombang COVID-19 varian Omicron ini tidak setengah-setengah. Berbagai langkah ditempuh sebagai bentuk kesiapan Pemkot Kediri dalam mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 varian baru tersebut.

Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, saat ditemui pascarapat virtual evaluasi PPKM Jawa-Bali oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI di ruang Command Center, Balai Kota Kediri, baru-baru ini.

“Berdasarkan assessment, Kota Kediri berada di PPKM Level 3, tentu saja hal ini memberikan peringatan bagi kita untuk lebih berhati-hati supaya tidak terjadi puncak yang sangat tinggi,” ungkap Bagus.

Pihaknya mengatakan bahwa sejauh ini Pemerintah Kota Kediri sudah melakukan sejumlah upaya. Mulai dari sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha terkait disiplin protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi hingga percepatan vaksinasi bagi masyarakat.

“Selain itu, isoter juga telah kita siapkan dan sudah dioperasikan. Rumah sakit kita siagakan untuk menambah kapasitas perawatan kesehatan pasien COVID-19,” tuturnya.

“Ini bentuk langkah antisipatif kami apabila terjadi lonjakan kasus, kita sudah siap,” tegasnya.

Lebih lanjut, saat ditanyai menyoal hasil evaluasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menurut Bagus saat ini Kota Kediri berada di level aman. Aman di sini dimaksudkan bahwa Pemerintah Kota Kediri telah mengantisipasi dengan mengambil langkah langkah persiapan. Langkah langkah itu diantaranya telah menyediakan 413 tempat tidur untuk pasien COVID-19 di rumah sakit. Sementara itu, untuk kapasitas tempat isolasi terpusat (isoter) Kota Kediri sebesar 106 dan baru terisi sebanyak 19 orang (per 12 Februari 2022).

“Kota Kediri aman, namun yang perlu diwaspadai saat ini kita belum berada di puncak kasus. Tapi kami berharap semoga puncak kasus tidak parah. Untuk itulah perlunya peran serta kita bersama (pemerintah dan masyarakat) untuk mencegah hal tersebut terjadi,” pungkasnya.

Sebagai informasi, saat ini kasus aktif di Kota Kediri sebesar 139, dengan rincian pasien dengan gejala ringan dan Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 89 kasus sedangkan pasien dengan gejala sedang ke berat sebanyak 50 kasus dan sejauh ini tidak ada pasien meninggal pada gelombang 3 COVID-19.