Rektor IPDN: Lebaran Aman dari Omicron Lewat Vaksinasi

Batang -  Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) berkolaborasi dengan TNI AL melakukan akselerasi vaksinasi di empat titik wilayah Kabupaten Batang.

“Akselerasi vaksinasi untuk menargetkan 70 persen agar masalah Omicron cepat selesai dengan harapan saat Hari Raya Idul Fitri mendatang sudah aman dan tenteram. Tidak ada lagi masalah Omicron lagi,” kata Rektor IPDN Hadi Prabowo saat monitoring vksinasi massal di PT Batang Apparel Indonesia, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Sabtu (26/2) .

Kolaborasi akselerasi percepatan vaksinasi dalam rangka dies natalis IPDN Ke-66 tahun sudah berlangsung ketiga kali.

“Akselerasi vaksinasi dies natalis IPDN ke tiga kali ini, pertama di Jatinangor, Jawa Barat, Papua dan kali ini di Kabupaten Batang,” tuturnya.

Ia menyebutkan akselarasi vaksinasi yang berlangsung di empat titik di Pemkab Batang menerjunkan 12 tim kesehatan gabungan dari IPDN, TNI AL dan tim tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang.

“Kita sudah siapkan 5.000 vaksin jenis Astrazeneca untuk 4 titik lokasi vaksinasi yaitu di PT Batang Apparel Indonesia, Desa Wonosari Kecamatan Bawang, PT Primatex dan Kecamatan Gringsing,” jelasnya.

Hadi Prabowo juga mengungkapkan, akaselerasi vaksinasi sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian IPDN kepada masyarakat sebagai upaya antisipasi dan percepat pelaksnaan vaksinasi.

“Keberhasilan Indonesia di tahun 2021 terkait ekonomi karena kemampuan dalam pengendalian pandemi COVID-19 dan tingkat partisipasi masyarakat tervaksinasi dan disiplin Protokol kesehatan,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Batang Wihaji sangat mengapresiasi kolaborasi akselerasi vaksinasi oleh IPDN Kemendagri dan TNI AL yang sudah support percepatan vaksin dosis pertama, kedua dan ketiga di Kabupaten Batang.

“Ini dalam rangka perintah Pak Presiden. Ayo cepat vaksinasi kalau tidak kejar - kejaran dengan penularan,” terangnya.

Ia juga menyebutkan, selain fokus vaksinasi dosis pertama, kedua dan vaksin Booster.

“Untuk capaian vaksinasi Booster presentasinya kita masih kecil. Yakni di angka 3 persen karena kita baru mulai,” pungkasnya.