Uskup Ruteng Beri Catatan Refleksi HUT ke-19 Mabar

Labuan Bajo - Uskup Ruteng Flores Nusa Tenggara Timur, Mgr. Siprianus Hormat, Pr menyampaikan catatan refleksi atas perkembanngan kota Labuan Bajo. Menurutnya, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) seluruhnya sebagai wilayah destinasi pariwisata super prioritas. Dalam usia ke-19 tahun, Uskup Ruteng mengibaratkan Labuan Bajo sebagai seorang gadis berparas cantik.

“Labuan Bajo jadi incaran dan rebutan dari siapa pun kelompok manusia, yang datang dari berbagai belahan dunia saat ini. Labuan Bajo mempunyai magnet. Mabar dengan Kota Labuan Bajo sebagai tujuan kedatangan turis telah menjadi teritori penuh perjumpaan yang tak terhindarkan saat ini,” ungkap Uskup Siprianus saat memimpin Misa Perayaan Syukur Ulang Tahun ke -19 Kabupaten Manggarai Barat dan Syukur satu tahun Bupati Edistasius Endi dan Wakil Bupati Yulianus Weng memimpin kabupaten ini, di Aula Kantor Bupati, Sabtu (26/2).

Uskup mengatakan, banyak orang datang ke Labuan Bajo, baik untuk sekadar berpariwisata atau bahkan ingin menetap.

“Saya yakin kita semua sadar bahwa Mabar dengan Labuan Bajo kini bukan lagi Mabar seperti pada berpuluh tahun lalu. Semuanya sudah berubah, telah dan berubah di dalam derap perjalanan waktu. Oleh karena itu mari kita bangkit dan membangun Manggarai Barat,” ajaknya.

Menurut Uskup Mgr. Siprianus Hormat, Pr, dengan mengusung tema ‘Kita Bangkit Membangun Kabupaten Manggarai Barat Yang Maju, Berdaya Saing,Berbudaya dan Berkelanjutan', menjadi roh dasar dan menjadi kata kunci dari perayaan HUT ke-19 Kabupaten Manggarai Barat.

Ia menilai, Mabar secara fisik sudah maju. Kini orang bilang tanah ini adalah Tanah Surga. Kemajuan suatu wilayah sudah saatnya ditentukan oleh Daya Saing yang Hebat. Persaingan itu menghasilkan kemajuan. Tetapi tentu bukanlah persaingan gelap mata yang hanya mau berpikir dan bertindak sendiri dalam membangun, yang justru membunuh aura persaingan yang sehat.

“Maju boleh maju dan memang kita harus maju. Tetapi kita tidak boleh tercabut dari akar budaya Manggarai ini . Kita banyak memiliki pergelaran budaya dan kita banyak dijumpai oleh banyak golongan umat manusia. Tetapt diatas segalanya, kita dituntut untuk membentengi diri dari hati kita sendiri, dengan berbagai kearifan lokal yang bercitra bermartabat,” ungkapnya .

Dikatakannya, semua sepantasnya mengerti bahwa, derap kemajuani akan terus berkelanjutan, dan mau tidak mau harus berkelanjutan. Apa yang dicita- citakan 19 tahun silam dibuktikan pada hari ini. Dan apa yang menjadi perjuangan pada hari ini, akan menjadi kisah–kisah keberlanjutan pada episode mendatang oleh generai yang melanjutkan estafet perjuangan di Kabupaten Mabar.

“Kemajuan demi kemajuan , itulah yang kita harapkan di tempat ini. Tetapi marilah kita juga berbicara tentang kemajuan fisik yang mesti dihangati oleh tanur api mental spritual kita. Dan ini tentu bergandeng erat dengan nilai-nilai kehidupan kita,” ujarnya.

Uskup menyampaikan bahwa jenis bahan bakar spiritual dan virtual untuk semua kemajuan hidup bersama. Dan bahan bakar tersebut dipakai pada kesempatan refleksi di hari ulang tahun ke-19 Kabupaten Manggarai Barat ini dengan barisan ungkapan ”Maju Boleh Maju”.

Pertama, Maju Boleh Maju dan tentu setiap orang sibuk oleh lalu lintas keramaian tugas dan pekerjaan, akan tetapi jangan lupa ke tempat yang sunyi, masuk ke dalam ruang hati, hening dalam Tuhan.

Kedua, Maju Boleh Maju, akan tetapi jangan lupa akan sejumlah besar orang banyak. Semua orang harus maju, semua harus merasakan kemajuan itu. Kemajuan bukan untuk segelintir orang saja. Jangan segelintir orang saja yang maju sementara yang lainnya jadi tidak maju-maju.

Ketiga, Maju Boleh Maju, akan tetapi jangan hanya melihat semuanya datang dari pemodal saja, Investor dan Pemerintah saja. Mabar mempunyai potensi dan berkat alam yang berlimpah untuk dikembangkan di wilayah ini dan semuanya harus menjadi berkat bagi sekian banyak orang. Sangat disayangkan kalo hanya sayur- mayur, buah- buahan, dll harus datang dari luar Mabar. Masyarakat Mabar harus bisa usaha sendiri.

Keempat, Maju boleh maju jangan dinikmati sendiri- sendiri. Masih ada generasi mendatang yang kepada merekalah kita wariskan kemajuan ini secara benar dan bertanggung jawab. Jangan sampai kita habiskan semuanya, generasi mendatang hanya menatap kekosongan.

Kelima, Kemajuan tak boleh sekadar dalam hitungan akal sehat untung rugi belaka.Pakailah hati kita yang selalu berbuah karena tergerak hati oleh belas kasih karna orang banyak. "Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih.” Omnia In Caritate”.

“Selamat dan proficiat kepada Kabupaten Manggarai Barat di  HUT ke-19," ucapnya.

“Selamat dan proficiat kepada Bupati Edistasius Endi dan Wakil Bupati Yulianus Weng, Satu tahun dalam mengabdi untuk Kabupaten ini. Kiranya kita senantiasa terpanggil untuk memberikan kontribusi bagi terwujudnya cita- cita bersama yaitu demi lebih maju nya Kabupaten Manggarai Barat," pungkasnya.