PTPN Jadikan Batang Pilot Project Swasembada Gula Konsumsi pada 2025

Batang - Bupati Batang Wihaji menerima kunjungan kerja Holding PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) tentang peluang kerjasama lahan tebu di Kabupaten Batang terkait swasembada pangan di Ruang Abirawa Bupati, Kabupaten Batang, Jumat (4/3).

Bupati Batang Wihaji mengatakan bahwa PTPN melihat Kabupaten Batang ada potensi lahan beberapa hektar (Ha) untuk ditanami tebu. Kondisi saat ini Kabupaten Batang mempunyai lahan tanaman tebu 692 Ha yang menghasilkan 48.048 ton yang tercatat pabrik gula di Sragi.

“Kedepan usul dari Dirut PTPN apa yang bisa dilakukan, sehingga nanti masyarakat mendapatkan manfaat lebih banyak ketika menanam tebu. Pemkab Batang akan siap membantu jika memang PTPN bisa mensejahterakan masyarakat yang menanam tebu,” jelasnya.

"Peluang ini akan kita awali dengan demplot terlebih dahulu yang akan kita koordinasikan lewat Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang yang rencana ada 5 kecamatan yang masing-masing 10 Ha ditanami tebu," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan, hari ini kita kunjungan ke Bupati Batang Wihaji yang berkaitan dengan perintah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memiliki program jangka panjang bagaimana Indonesia dapat swasembada gula konsumsi di tahun 2025.

“BUMN jika melihat dari undang-undangnya adalah panjang tangan Pemerintah pusat. Jadi BUMN dalam aktivitasnya bukan mencari untung saja tetapi menjalankan fungsi Pemerintah pusat juga,” terangnya.

,"Keinginan Presiden RI Joko Widodo pada tahun 2025 bisa swasembada gula konsumsi upaya yang kami lakukan pertama memperkuat industri dahulu seperti pabrik yang akan diperbaiki dan jika belum ada pabrik maka akan kami bangun," lanjutnya.

“Dahulu pada tahun 1930 Indonesia pernah menjadi eksportir terbesar kedua dengan hasil 15 juta ton, tetapi sekarang malah menjadi importir bahkan kita membeli gula dari luar negeri 4,6 juta ton dari total 7 juta ton kebutuhan yang sisanya hasil dalam negeri,” tambahnya lagi.

Ia mengatakan, permasalahan yang sekarang dialami petani karena tidak menguntungkan jika menanam tebu. Untuk itu kita akan perbaiki mulai dari pabrik, bibit-bibit tebu, nanti harus ada kreditnya, dan bagaimana petani dengan pabrik gula harus menjadi mitra.

“Oleh karena itu, PTPN berkolaborasi dengan pemerintah daerah seperti yang kami lakukan saat ini dengan Pemkab Batang, karena melihat potensi lahan disini juga luar biasa rencananya akan kami jadikan pilot project,” tegasnya.

Ia manargetkan, PTPN pada tahun 2025 dapat menghasilkan gula konsumsi 8 juta ton sedangkan sekarang masih 5 juta ton. Saya optimis bisa menambah 3 juta ton dalam tiga tahun ini.

“Terpenting saya ingin membuat petani tebu lebih sejahtera dari pada petani padi,” pungkasnya.