Dekranasda Mabar Tekankan Empat Hal Hadapi Tantangan UMKM Go Digital

Labuan Bajo – Transformasi UMKM ke digital menjadi penting dalam mendorong produktivitas, pengembangan maupun pemulihan ekonomi kedepan. Dalam transformasi ini sejumlah tantangan masih ada yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah kedepan, terutama untuk pelaku UMKM di Kabupaten Manggarai Barat. Tantangan tersebut antara lain, rendahnya tingkat literasi digital, literasi dan inklusi keuangan digital yang rendah dan belum meratanya akses infrastruktur internet disejumlah wilayah pedesaan.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Manggarai Barat (Dekranasda Mabar), Melly Weng saat menjadi pembicara dalam seminar pengembangan SDM UMKM di Hotel Jayakarta, Senin (14/3).

Wakil Ketua Dekranasda Mabar menjelaskan, untuk menghadapi tantangan UMKM lokal dalam transformasi ke digital, ada empat hal yang harus dilakukan. Pertama, sosialisasi dan edukasi dalam pemanfaatan teknologi ditengah masyarakat.

Kedua, percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur jaringan juga dibutuhkan agar UMKM dapat memanfaatkan ekosistem digital lebih optimal. Ketiga, percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur jaringan juga dibutuhkan agar UMKM dapat memanfaatkan ekosistem digital lebih optimal. Dan yang keempat, dibutuhkan sinergi dan kerjasama yang baik antar stakeholder terkait misalnya Kominfo, Media Penyiaran, Kementerian Koperasi dan UKM, maupun OJK dan lembaga perbankan lainnya.

"Sinergi dan Kerjasama ini dalam hal peningkatkan literasi dan inklusi keuangan digital, sehingga pelaksanaan program transformasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dan memberikan manfaat khususnya bagi pemulihan dan perkembangan UMKM kedepan," ujarnya.

Sejalan dengan hal tersebut Dekranasda Mabar 2022, pihaknya mendorong UMKM Manggarai Barat untuk Go Digital, yaitu melakukan kerjasama dengan Perumda Bidadari, sehingga UMKM termasuk UMKM binaan Dekranasda Mabar melakukan pemasaran produknya secara digital melalui Blili.com (Shoope dan Tokopedia masih dalam proses).

Selain itu, jelasnya, program Dekranasda Mabar lainnya adalah kegiatan pelatihan pengolahan pangan lokal bagi UMKM serta proses pengemasan dan pemasarannya, melanjutkan kegiatan PKW dan pewarnaan alam untuk tenun songke, promosi dan pameran produk UMKM diajang INACRAFT 2022 serta monitoring dan evaluasi terhadap UMKM binaan Dekranasda Manggarai Barat.

Di kesempatan yang sama Melly Weng yang juga adalah Wakil Ketua TP-PKK Mabar mengatakan, pihaknya telah membantu mendampingi 64 anak- anak yang putus sekolah dengan memberikan pelatihan tenun. Dekranasda Mabar juga telah memberikan bantuan peralatan tenun dan benang bagi anak yang putus sekolah. Memberikan pelatihan produk tenun dan kuliner kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Manggarai Barat.

"Melakukan penelitian dan pengembangan daerah yang memiliki potensi di desa desa seperti pengolahan jagung, serta mendata potensi kuliner dan mengikutsertakan pameran UMKM dalam setiap event di Labuan Bajo," ujarnya.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat NTT kerjasama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo mendorong percepatan sumber daya manusia pelaku UMKM lokal Manggarai Barat agar siap memasuki bisnis digital.

Berkaitan dengan pembangunan SDM, Pemkab Mabar bersama BAKTI Kominfo menggelar seminar bertajuk “Peningkatan SDM Menuju UMKM Go Digital”.

Seminar ini peserta dibekali pengetahuan kewirausahaan yang melek digital bersama pembicara antaralain Melly Weng selaku wakil ketua Dekranasda Mabar, Marianus M.Tapung selaku dosen Unika St Paulus Ruteng, praktisi UMKM Lokal Leonardus Nyoman dan Paulus Handoyo dari Bank NTT.