Dandim: Kampung Pancasila Wujud Toleransi di Batang

Batang - Perumahan Pesona Griya Batang, telah resmi dijadikan sebagai Kampung Pancasila oleh Komandan Kodim 0736/Batang Letkol Arh Yan Eka Putra.

“Kampung tersebut merupakan wujud toleransi yang ada di Batang, atas keragaman agama yang ada,” katanya saat ditemui di Perumahan Pesona Griya Batang, Kelurahan Kauman, Kabupaten Batang, Sabtu (19/3).

Dandim Batang langsung melakukan peninjauan guna untuk mengecek dan memastikan apakah sudah sesuai dengan ketentuan ragam budaya agama dan toleransi antar warganya sebelum diresmikan menjadi Kampung Pancasila.

“Setelah melakukan pengecekan, Perum Pesona Griya Batang Kelurahan Kauman itu sangat cocok untuk menjadi contoh sebagai kampung Pancasila, sebab kehidupan di perumahan ini sosial masyarakatnya sangat beragam, mulai penganut agama ada Islam dan Kristen dapat hidup rukun dan saling bertoleransi,” jelasnya.

Karena warga yang berdomisili di perumahan Pesona Griya Batang kebanyakan bukan orang asli Batang tapi dari berbagai daerah, namun semua bisa hidup secara berdampingan dengan rukun dan begitu indah.

“Toleransi warga di sini sangat bagus, tidak membedakan agama, ras, adat istiadat dan jiwa Pancasialismenya juga cukup tinggi. Kita lihat warga sangat menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati serta Bhinneka Tunggal Eka mereka pegang teguh,” tegasnya.

Mereka menyadari, Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku, budaya, adat istiadat, agama dan bahasa daerah. Sebagai makhluk sosial, tidak mungkin bisa hidup sendiri dengan satu golongan tanpa ada golongan lain, oleh karenanya, warga perumahan Pesona Griya Batang menjunjung tinggi sifat toleransi dan hidup berdampingan dengan rukun.

Orang nomor satu di Kodim 0736/Batang itu juga menjelaskan, bahwa Kampung Pancasila dibentuk yang intinya sebagai satu upaya kepedulian warga dalam rangka menjaga berdiri tegaknya NKRI.

“Ini harus terus dibina, sebab dahulu para pejuang kemerdekaan Indonesia, mereka tidak berjuang sendiri untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, namun mereka berjuang bersama masyarakat dari bermacam agama dan suku,” terangnya.

Semoga masyarakat di sini bisa menunjukkan pengamalan Pancasila dan ini juga dapat menjadi contoh untuk kampung lain dalam kerukunan beragama dan bertoleransi. Yang selama ini mungkin sudah terbangun bersama, sehingga dapat menjadi contoh bagi kampung dan desa yang lain.

Ke depan diharap Kampung Pancasila terus bertambah sehingga semua kampung diwilayah Kabupaten Batang dapat menjadi kampung Pancasila semua. Untuk itu mari kita jaga kedaulatan NKRI secara bersama, jangan sampai kita dipecah belah oleh oknum dengan mengatas namakan agama, suku atau adat istiadat.

Sementara itu, Ketua Rt03/Rw10 Lukman Hakim mengatakan, tawaran untuk dijadikan sebagai Kampung Pancasila, datang langsung dari Dandim.

“Dan, kami jawab siap untuk menjadi Kampung Pancasila. Saya juga selaku RT sudah menyampaikan ke warga setiap ada pertemuan, kalau kampung kita akan menjadi contoh sebagai Kampung Pancasila, dan warga  siap karena Pancasila sudah lama diamalkan warga perumahan setiap harinya seperti melakukan kegiatan gotong royong, toleransi beragama dijunjung tinggi, karena ada warga muslim dan non muslim,” ungkapnya.

Mereka bisa hidup saling membaur dan tidak ada perbedaan, jadi tidak ada penolakan ketika perumahan Pesona Griya Batang dijadikan Kampung Pancasila.

“Atas nama warga perumahan, kami mengucapkan terima kasih banyak atas  pencanangan dan peresmian Perumahan Pesona Griya Batang sebagai Kampung Pancasila. Semoga Perumahan Pesona Griya Batang dapat menjadi contoh bagi daerah lain,” pungkasnya.