Batik Asli Muara Enim Manfaatkan Limbah untuk Pewarnaan

Muara Enim - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim berinovasi dengan pemanfaatan bahan pewarnaan alami yang berasal dari bekas limbah perusahaan. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas dan nilai jual produk batik asli Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Menurut Asisten II Pemkab Muara Enim H Riswandar, saat memimpin rapat terkait, Senin (21/3), dirinya berharap masing - masing perusahaan yang diundang bisa menjelaskan, karena dengan pemanfaatan bahan - bahan dari limbah perusahaan diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya pelaku UMKM di bidang batik.

"Kami harapkan ada dukungan dari perusahaan di Muara Enim dengan mendukung keberadaan limbah untuk dijadikan bahan pewarna alami batik," ungkapnya.

Ditambahkan Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Pemkab Muara Enim Tri Hadi Pranyoto, pihaknya meminta agar perusahaan diharapkan bisa memenuhi keperluan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Muara Enim yakni Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah, Dinas Perdagangan, dan Dinas Koperasi dan UMKM untuk ketersediaan bahan alami dari limbah perusahaan yang tidak berbahaya yang nantinya akan diuji di lab Balai Batik dan Balai Kulit di Yogyakarta.

"Bila nanti sampel usai diuji lab bisa dijadikan bahan pewarna tentunya dapat meningkatkan produksi batik dari memanfaatkan limbah beberapa perusahaan," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan PT Bukit Asam Tbk, PT Musi Hutan Persada, dan PT TeL menyatakan siap mendukung program batik pewarnaan alami ini dengan menyiapkan sampel dari limbah perusahaan seperti fly ash, fly coal, daun, ranting, dan cabang yang termasuk limbah perusahaan guna peningkatan kualitas batik asli Kabupaten Muara Enim.