Nyadran, Tradisi Masyarakat Jawa Sambut Ramadhan

Solo - Tradisi nyadran telah dilakukan sejak zaman Hindu-Buddha, sebelum Islam masuk dan berkembang di Indonesia. Pada zaman Majapahit, yaitu sekitar tahun 1284, terdapat tradisi mirip dengan nyadran yang disebut dengan sraddha.

Meskipun memiliki persamaan perihal kegiatannya dalam memberikan sesaji dan penghormatan kepada orang yang telah meninggal, namun pada tradisi sraddha hanya dilakukan untuk memperingati mangkatnya raja.

Dilansir Diskominfo Surakarta, Kamis (24/3), seiring berkembangnya zaman, prosesi ini diterapkan oleh seluruh kalangan masyarakat dan banyak mendapat pengaruh dari agama Islam. Dahulu, sraddha menggunakan puji-pujian, kemudian dalam nyadran diganti dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, zikir, tahlil, dan doa.

Penamaan nyadran berasal dari kata sadran, serapan dari bahasa Sansekerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran merupakan tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di daerah pedesaan.

Masyarakat percaya, dengan membersihkan makam adalah salah satu simbol untuk pembersihan diri menjelang ramadhan. Tak hanya berupa hubungan manusia dengan Sang Pencipta, namun dengan nyadran, menjadi bentuk bakti dan mengenang leluhur yang telah mendahului.

Nyadran biasanya dilaksanakan pada setiap hari ke-10 bulan Rajab atau saat datangnya bulan Sya’ban. Masyarakat Jawa menyebutnya dengan Bulan Ruwah atau ‘meruhi arwah’.

Kegiatan yang dilakukan, antara lain kenduri, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, dan doa yang ditutup dengan makan bersama. Makanan yang dibawa berupa masakan hasil bumi, yaitu nasi tumpeng, ayam ingkung, pisang, dan lainnya.

Dilakukan juga besik, yaitu pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan. Selanjutnya, melakukan ziarah kubur disertai dengan tabur bunga, untuk mendoakan roh yang telah meninggal di area makam.

Nyadran merupakan tradisi turun temurun yang berkembang di tengah masyarakat. Dengan adanya tradisi ini dapat mengingatkan manusia akan datangnya kematian. Selain itu, juga menumbuhkan kerukunan dan menjalin silaturahmi antar sesama.