Proyek RR Berakhir, BPBD Kabupaten Jayapura Sikapi Penyesuaian Kontrak Kontraktor Bermasalah

Sentani - Progres pekerjaan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (RR) banjir bandang dan meluapnya Danau Sentani untuk pembangunan rumah bantuan bagi korban banjir bandang dan luapan Danau Sentani yang akan berakhir dalam beberapa hari ke depan. Hal itu disikapi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura sebagai pihak penanggung jawab proyek bantuan kepada masyarakat tersebut dengan melakukan penyesuian kontrak kerja.

Penyesuaian ini berarti akan dilakukan penunjukan ulang kontraktor penyedia yang selanjutnya akan menyelesaikan pekerjaan RR yang tidak sanggup dituntasaskan oleh penyedia sebelumnya. Supaya capaian progres RR 100 persen dapat terealisasi.

Penegasan ini seperti disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Alpius Toam melalui Kepala Bidang (Kabid) Rekonstruksi dan Rehabilitasi (RR) pada BPBD Kabupaten Jayapura, Gustaf Wersai, ketika menjawab pertanyaan wartawan media online ini saat ditemui di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (26/4) sore.

Menurut Gustaf, penyesuaian terpaksa dilakukan karena pihaknya sudah harus mengirimkan laporan pertanggungjawaban (LPJ) pekerjaan RR bagi korban banjir bandang dan luapan Danau Sentani tahun 2019 di Kabupaten Jayapura kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBN).

“Berdasarkan laporan dari konsultan pengawas, bahwa perumahan yang sementara dibangun ini sebagian besar sudah diselesaikan dan sementara sudah proses menagih. Sehingga kami sarankan mereka (para penyedia), untuk meminta permohonan adendum guna penambahan waktu agar dapat melakukan proses penagihannya,” ungkapnya.

Gustaf juga menjelaskan, jika masih ada beberapa pekerjaan yang sementara diselesaikan dalam bulan April ini. Namun jumlahnya tidak banyak, dan sebagian besar sudah diselesaikan.

“Kalau sampai akhir bulan April ini tidak bisa diselesaikan, tetap kita akan ganti agar capaian pekerjaan bisa kita penuhi 100 persen,” tegasnya.

Ditambahkannya, jika beberapa tempat masih bermasalah seperti di Kampung Hobong, Kampung Simporo dan Kampung Yoboi, telah dilaporkan kepada BPK maupun DPRD Kabupaten Jayapura.

“Sedangkan untuk progres capaian pekerjaan antara perumahan dan infrastruktur bantuan rumah korban banjir bandang dan luapan air Danau Sentani di Kabupaten Jayapura ini, sesuai laporan dari konsultan pengawas sudah mencapai 78,81 persen,” ujarnya.

Lebih jauh lagi Gustaf menjelaskan, pekerjaan RR bantuan rumah ini harus segera diselesaikan agar pihaknya bisa mengejar pelaksanaan pekerjaan lainnya. Yaitu, pekerjaan jembatan, air bersih dan talud.

“Sekarang sudah ada proses lelang untuk 6 paket pekerjaan lainnya yaitu, 3 jembatan (2 jembatan di Distrik Yapsi, 1 di Distrik Kaureh), Talud di Distrik Depapre, Ganefo dan Bambar ditambah proyek air bersih di Kampung Bring,” jelas Gustaf.

Untuk keenam proyek ini, kata Gustaf, sudah masuk tahap pelelangan, bahkan untuk jembatan sudah mulai dikerjakan bersama dengan masyarakat adat dengan mendirikan base camp dan seizin Ondoafi setempat.

Sedangkan, untuk estimasi pelaksanaan pekerjaan jembatan, proyek air bersih dan talud, ini dilaksanakan selama empat bulan ke depan hingga September 2022 mendatang.