Kepala Disperdagin Kota Kediri Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Terus Naik

Kediri - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri menggenjot pertumbuhan industri ekonomi kreatif.

Kepala Disperdagin Kota Kediri Tanto Wijohari berharap melalui upaya tersebut dapat berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ia mengatakan, ekonomi kreatif adalah salah satu sektor perekonomian yang menggunakan ide dan pengetahuan berkonsep kreativitas dari manusia yang berperan sebagai faktor produksi utamanya.

“Konsep perekonomian ini lebih mengutamakan kreativitas, ide, dan pengetahuan dari sumber daya manusianya,” jelas Tanto di Kediri, Kamis (5/5).

Ia menjelaskan, sektor ekonomi kreatif yang berkembang sejak tahun 2006 tersebut memiliki sumbangsih melalui pembukaan lapangan pekerjaan baru serta mengurangi angka pengangguran.

"Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kediri terus mengembangkan ekonomi kreatif melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi pelaksana, seperti: Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Koperasi dan UMTK, Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Olahraga, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pekerjaan Umum, serta Dinas Perumahan dan Permukiman," ujarnya.

“Kita punya wewenang untuk mengembangkan lima sub sektor ekonomi kreatif yaitu industri fashion, kriya (kerajinan), kuliner, desain produk serta animasi, film dan video (FAV). Oleh karenanya kita akan terus genjot kelima sub sektor tersebut,” ucap Tanto. Lebih lanjut lagi, ia mengungkap bahwa hasil perhitungan capaian pertumbuhan ekonomi kreatif Kota Kediri tahun 2021 mencapai 16,65 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Capaian tersebut jauh berada di atas target yang telah ditetapkan Disperdagin Kota Kediri pada RPJMD, yakni sebesar 4%. Kita tidak boleh merasa puas dahulu, karena kita akan tetap berupaya meningkatkan hasil capaian tersebut di tahun 2022, yakin pasti bisa,” katanya.

Ia menjelaskan, tahun 2020, jumlah industri kreatif di Kota Kediri (IKM fashion, kriya/kerajinan, kuliner, desain produk serta animasi, film dan video) tercatat sebanyak 1.562. Sedangkan pada tahun 2021 meningkat sebesar 260 IKM menjadi 1.822 IKM. Menurut Tanto, jenis ekonomi kreatif yang tumbuh dan berkembang pada tahun 2021, meliputi: 138 unit industri kuliner, 49 unit industri kriya/kerajinan, 35 unit industryi fashion, 22 unit industri film dan video, serta 16 unit industri desain produk.

Guna memantik pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Kediri, Pemkot Kediri telah menetapkan berbagai upaya, melalui penyelenggaraan event.

“Salah satu event yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Kediri melalui OPD terkait adalah Pameran Local Clothing Kediri Festival (LOCK FEST). Itu merupkan festival clothing dan screenprinting terbesar di wilayah Kota Kediri yang diikuti 16 merek lokal,” ujar Tanto.

Tak hanya itu, ujarnya, dukungan Pemkot Kediri juga nampak pada kehadiran Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) ke Kota Kediri untuk memperkenalkan profil Gekrafs serta memberikan apresiasi kepada program-program Pemerintah Kota Kediri.

“Kita juga sering mengadakan talk show atau workshop bagi pelaku industri kreatif untuk menambah wawasan. Lalu kita juga memfasilitasi promosi produk-produk industri kreatif melalui media massa dan media sosial,” pungkasnya.