Tayang di National Geographic, Gordon Ramsay Belajar Masak Rendang di Sumbar

Tanah Datar - Kelezatan rendang, masakan khas Minangkabau yang terkenal sampai ke mancanegara menarik minat Gordon Ramsay, seorang koki selebriti asal Inggris untuk mencoba memasaknya sendiri.

Tidak hanya itu, Ramsey juga berkesempatan mengunjungi Sumatera Barat dan melihat langsung proses memasak rendang, serta menjadikannya program televisi di National Geographic "Gordon Ramsay: Uncharted" yang dijadwalkan tayang pada 29 Juni 2020 mendatang.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi secara khusus menyambut Gordon Ramsay dan rombongan di Istano Basa Pagaruyung, beberapa waktu lalu.

Gordon Ramsay lewat channel Youtube-nya melontarkan pujian terhadap masakan rendang asli Minangkabau.

“Saya telah mencoba membuat rendang daging Sapi dan memasaknya 2-3 jam, namun ketika merasakan rendang masakan asli orang Sumatera Barat, daging sapi dan rasanya begitu lumer dan lezat di mulut, ternyata mereka memasaknya 8-10 jam,” ujarnya.

Sementara itu, Kadis Parpora Abdul Hakim didampingi Kabid Pariwisata Efrison, Kamis (25/6) menyampaikan, syuting Gordon Ramsay di Istano Basa Pagaruyung tentu bisa memberikan berkah bagi promosi pariwisata Tanah Datar dan Sumatera Barat.

“Gordon Ramsay mempunyai acara sendiri di TV skala internasional yang bergengsi, ini membawa berkah terhadap publikasi dan pengenalan masakan rendang asli Minangkabau dan Istano Basa Pagaruyung sebagai lokasi syuting makan bajamba di mana rendang Tanah Datar menjadi salah satu kuliner yang disajikan,” katanya.

Ia menambahkan, dalam proses syuting, Pemkab Tanah Datar cukup menyediakan lokasi dan pendukung kegiatan.

“Selain makan bajamba, tim Gordon Ramsay melakukan syuting arakan jamba, pacu jawi, dan menikmati kuliner lainnya khas Tanah Datar. Sementara sesi syuting memasak rendang dilakukan di Bukittinggi,” jelasnya.

Abdul Hakim mengatakan, kedatangan Gordon Ramsay dengan biaya sendiri tentu menjadi berkah bagi promosi pariwisata Tanah Datar dan Sumatera Barat.

Dirinya berharap dengan publikasi ini, usai pandemi COVID-19 berakhir, kunjungan wisatawan ke Tanah Datar dan Sumatera Barat, semakin meningkat khususnya untuk wisatawan mancanegara.