Dinkes Kubu Raya Berkomitmen Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Pokestren

Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, melalui Dinas Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas Pos Kesehatan Pesantren (Pokestren) dengan menggelar koordinasi dan pembinaan kesehatan kepada pondok pesantren di wilayah setempat.

Kegiatan yang diikuti sebanyak 90 pondok pesantren yang tersebar di 9 Kecamatan ini merupakan bagian dari benteng bagi Kabupaten Kubu Raya untuk menciptakan suasana sehat dan tenang dalam proses pendidikan untuk penguatan sumber daya manusia (SDM).

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meminta kepada Dinas Kesehatan dan seluruh Pondok Pesantren yang ada di kabupaten itu untuk melakukan Poskestren ini dengan fokus, karena Kubu Raya jadikan sektor kesehatan ini menjadi fondasi utama.

"Sehat ini menjadi prasyarat agar badan tetap sehat, batin sehat, dan berfikir sehat sehingga pada akhirnya membuat setiap tindakan yang dilakukan juga akan sehat pula," kata Bupati Muda Mahendrawan, didampingi Ketua TP PKK Kubu Raya Rosalina Muda, saat menghadiri Gelar Pondok Pesantren di Gardenia Resort and Spa, Rabu (25/5) pagi.

Menurut Muda, kegiatan memerlukan upaya untuk fokus bersama dan fokusnya tidak hanya di Dinas Kesehatan, tetapi juga bersama-sama seluruh pihak, baik kepada Kementerian Agama (Kemenag) maupun juga dengan semua elemen, termasuk desa dan semua unsur yang lainnya.

“Maka semua organisasi perangkat daerah (OPD) diharapkan bisa memahami bahwa ini kerja-kerja ‘kepong bakol’ (kerjasama/gotong royong), karena sehat itu bisa didapatkan jika semuanya bisa memahami dan sekaligus serta memperkuat pencegahan," ucapnya.

Bupati Muda megapresiasi kepada Dians Kesehatan yang telah menggelar agenda ini dan hal ini sangat penting sekali. Karena problem kesehatan diberbagai daerah tidak hanya di Pondok Pesentren, karena tematik kesehatan ini tidak dijadikan spesifikasi khusus yang dibahas dan dijadikan item penting.

“Tapi kalau di Kubu Raya, sektor kesehatan ini menjadi suatu fokus yang ingin mengajak semua untuk memahami dan menyadari, bahwa kesehatan ini menjadi fondasi utama untuk membangun trust dan keyakinan kepada semua pihak, karena kerentanan-kerentanan yang ada, tentu juga akan menimbulkan banyak hambatan-hambatan dan sekaligus menguras energi kita," tegas Muda.

Dirinya menilai, pengaruh pondok pesantren ini sangat besar sekali, karena apa yang dilakukan akan berdampak langsung dan berpengaruh pada kebiasaan masyarakat, sehingga itulah diibaratkan episentrum, sebab ketika dilakukan pola-pola kebiasaan yang baik dan memberikan jaminan kesehatan, maka itu juga kan memberikan pemahaman kesadaran kesehatan masyarakat yang lainnya.

“Tentu pemerintah dalam menghadirkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di rumah sakit, puskesmas-puskesmas yang tersebar di 9 kecamatan, 134 Pustu, 98 Polindes dan 115 Poskesdes ini, harus memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal dan terukur. Tentunya pondok pesantren secara inisiatif juga ikut melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit melalui poskestren," tuturnya.

Bupati menyampaikan, poskestren yang digunakan ini tidak hanya untuk bagaimana memperkuat kesehatan di pondok itu sendiri, meski itu yang paling utama, tapi juga anak-anak di pondok pesentren ini punya perspektif yang lebih kuat dan kokoh terkait sektor kesehatan ini untuk bisa belajar yang nantinya bisa diandalkan," pungkasnya.