Komitmen Cegah Stunting, Dinkes Kubu Raya Libatkan Puskesmas Gencarkan Gerakan "Ceria"

Kubu Raya - Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, melibatkan masing-masing Puskesmas di setiap kecamatan menggencarkan Gerakan Cegah Remaja Putri Kubu Raya dari Amnemia (Ceria) dalam mencegah stunting di sektor hulu.

Kepala Dinas Kesehatan Marijan mengatakan, anemia merupakan satu diantara penyakit gangguan darah yang ditandai dengan kurangnya jumlah sel darah merah dalam tubuh manusia. Itulah sebabnya, kondisi ini disebut juga sebagai penyakit kurang darah (tidak sama dengan darah rendah).

“Sementara itu, kadar hemoglobin normal untuk laki-laki adalah 13,2 – 16,6 gram/dL dan 11,6 – 15,0 gram/dL untuk perempuan. Apabila, kurang dari itu, seseorang bisa disebut kurang darah," kata Marijan di ruang kerjanya, Jumat (26/8).

Marijan menjelaskan, tablet tambah darah (TTD) adalah suplemen zat gizi yang mengandung zat besi dan asam folat yang sangat diperlukan remaja putri, karena mereka adalah kelompok yang sangat rentan terhadap anemia dikarenakan mengalami haid, asupan zat besi dari makanan kurang cukup memenuhi kebutuhan zat besi sehingga diperlukan suplemen berupa TTD.

"Mengkonsumsi TTD secara rutin dan sesuai anjuran dapat mencegah anemia dengan gejala 5 L (lemah, letih, lesu , lalai/lupa dan lelah) sehingga tampak cantik dan berseri sehingga berdampak pada meningkatnya konsentrasi belajar sehingga prestasi meningkat, mengatasi 5 L, meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit," ujarnya.

Marijan menjelaskan, adapun aturan minum tablet tambah darah yang benar yaitu 1 tablet setiap minggu, sebaiknya diminum bersama air putih dan jus buah tanpa susu, jangan diminum bersama air the, kopi atau susu. Selain itu remaja putri juga dianjurkan makan makanan yang kaya gizi seperti hati, danging sapi, sayur warna hijau tua, kacang-kacangan, ikan dan daging ayam.

"Untuk itu, dalam mewujudkan remaja putri yang sehat dan merupakan langkah pencegahan stunting di sektor hulu Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya melalui Bidang Kesehatan Masyarakat dan 20 Puskesmas menggencarkan program edukasi kepada remaja putri disertai pemeriksaan Hb dan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri (12-18 tahun)," ucapnya.

Marijan memaparkan, adapun sasaran ramaja putri di Kabupaten Kubu Raya tahun ini sebanyak 9.737. Data per Juli 2022 berdasarkan laporan puskesmasmas, remaja putri yang telah mendapatkan tablet tambah darah sebanyak 6004 orang (62%) jumlah remaja putri yang telah diperiksa Hb sebanyak 3.266 dan nilai Hb di bawah standar sebanyak 409 (12,5%) dari jumlah yang diperiksa dan kegiatan ini terus berjalan.

"Kami berharap agar para orangtua mendorong remaja putri mereka untuk diperiksa Hb dan mendapatkan tablet tambah darah secara gratis di Puskesmas terdekat di Kubu Raya," tandasnya.