Peringati Perjuangan Pahlawan Kota Pekalongan, Tugu Perjuangan Dibangun di Stadion Hoegeng

Kota Pekalongan - Sebagai upaya memperingati sekaligus melestarikan nilai-nilai sejarah perjuangan masyarakat Kota Pekalongan saat melawan penjajahan terdahulu, Pemerintah Kota Pekalongan bersama jajaran Forkopimda membangun Tugu Perjuangan yang didirikan di Kawasan Stadion Hoegeng Pekalongan.

Pembangunan tugu bersejarah tersebut ditandai dengan dimulainya peletakan batu pertama yang dilakukan secara simbolis oleh Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono yang diwakilkan oleh Danrem 071 Wijayakusuma, Kolonel Inf Yudha Airlangga, didampingi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sekaligus tokoh ulama kharismatik Kota Pekalongan, Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau yang dikenal dengan Habib Luthfi, Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid, Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf Aditya, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Wahyu Rohadi, Ketua DPRD Kota Pekalongan, M Azmi Basyir, Wakil Walikota Pekalongan Salahudin, Ketua Legiun Veteran RI Kota Pekalongan, LS Tambunan, dan sejumlah Forkopimda lainnya, berlangsung di Kawasan Stadion Hoegeng, Selasa (6/9).

Danrem 071 Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Habib Luthfi dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam merealisasikan pembangunan tugu perjuangan ini di Kota Pekalongan. Kolonel Inf Yudha menjelaskan bahwa, tugu perjuangan ini dinilai penting dibangun dslam rangka memperingati dan melestarikan nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan para pejuang dan pahlawan Kota Pekalongan yang telah berkorban merebut kemerdekaan Indonesia, terutama pada saat peristiwa 3 Oktober 1945 di Kota Pekalongan. Dimana, ada sebanyak 32 orang pejuang yang gugur dalam peristiwa tersebut.

"Pembangunan tugu ini sebagai wujud apresiasi dan terimakasih kepada seluruh pejuang yang telah bahu membahu bersama rakyat, berjuang mengorbankan harta, bahkan nyawa untuk meraih kemerdekaan Indonesia," ucapnya.

Kolonel Inf Yudha mengakui, sebelumnya tugu perjuangan ini telah berdiri di wilayah Tirto, namun karena kondisi wilayah yang sering terdampak rob sehingga mengakibatkan erosi pada tugu tersebut, maka tugu perjuangan dialihkan untuk dibangun kembali di Stadion Hoegeng, tanpa mengurangi makna untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan TNI, Polri bersama rakyat untuk mempertahankan dan mewariskan nilai-nilai perjuangan para pahlawan terdahulu. Disamping itu, pembangunan tugu perjuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan sekaligus edukasi kepada generasi muda tentang perjuangan rakyat Kota Pekalongan merebut kemerdekaan dari penjajah.

"Kami juga ingin adanya tugu perjuangan ini nantinya bisa mewariskan nilai-nilai perjuangan, mengikat kebersamaan, kekeluargaan, kebangsaan yang dijabarkan dalam bentuk-bentuk kontribusi positif dalam pembangunan," tegasnya.

Wali Kota Aaf mengaku bersyukur, gambar site plan perencanaan pembangunan tugu perjuangan tersebut telah disiapkan dan didesain sedemikian rupa dengan harapan bisa menjadi tempat rekreasi dan edukasi kepada generasi muda, terutama kalangan pelajar di Kota Pekalongan.

"Supaya mereka bisa mengetahui nama-nama pahlawan yang telah merebut kemerdekaan Indonesia terutama di Kota Pekalongan dan sekitarnya. Mudah-mudahan pembangunan tugu ini berjalan lancar dan tanpa kendala apapun. Terlebih, nanti disini juga akan dilengkapi dengan tank dan pesawat zaman dulu yang akan dipajang di sekitar tugu perjuangan ini," ungkap Aaf, sapaan akrabnya.

Aaf menekankan kepada semua masyarakat, jika nantinya proses pembangunan tugu perjuangan ini sudah selesai, diharapkan bisa dirawat bersama keberlangsungan tugu bersejarah ini. Tidak hanya itu, pihaknya berpesan agar masyarakat jangan pernah melupakan sejarah.

"Kalau sejarah ini tidak dirawat bersama, maka sejarah asli negara ini akan terkikis. Kita tau sendiri, saat ini budaya dari luar dengan mudahnya masuk ke Indonesia baik dari segi cara berpakaian, film, lagu, dan sebagainya. Kalau generasi bangsa ini tidak membentengi budaya luar tersebut, maka sejarah dan budaya asli akan tergantikan oleh budaya barat dan generasi penerus tidak akan mengetahui budaya dan sejarah bangsanya sendiri," pungkasnya.

Di sela-sela acara tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan turut menyalurkan paket bingkisan sembako, bantuan dari CSR PT Sumber Alfaria Trijaya kepada puluhan veteran yang tergabung dalam LVRI Kota Pekalongan.